PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
November 13, 2023
Krisna Prihantoro
Kebangkrutan menjadi momok menakutkan bagi para pemilik bisnis, khususnya bagi pelaku UMKM yang rentan terhadap berbagai tantangan. Usaha bangkrut bisa disebabkan oleh beragam faktor, mulai dari perubahan ekonomi hingga kesalahan pengelolaan keuangan.
Hal ini menuntut para pemilik usaha memiliki pengetahuan matang untuk menyusun strategi agar bisnis tetap berjalan dengan lancar. Langkah-langkah preventif dan manajemen keuangan yang cerdas menjadi kunci untuk menghindari risiko bisnis ini.
Pertama-tama, kamu perlu memahami bahwa keberhasilan suatu bisnis tidak hanya bergantung pada faktor eksternal, tetapi juga terpengaruh oleh sejumlah variabel internal yang kadang sering diabaikan. Beberapa penyebab utama kebangkrutan usaha meliputi:
Setiap usaha selalu berisiko menghadapi tantangan di luar kendali mereka, seperti bencana alam, resesi ekonomi, hingga pandemi. Meskipun peristiwa ini tidak dapat diprediksi, sebagai pemilik usaha kamu dapat merumuskan strategi mitigasi, seperti memiliki dana darurat yang memberikan buffer keuangan selama masa sulit. Hal ini tidak hanya membantu mencegah akumulasi utang tetapi juga meningkatkan ketahanan bisnis dalam menghadapi ketidakpastian.
Meskipun bisnis kamu terlihat sukses, namun arus kas yang tidak seimbang bisa mengancam kelangsungan bisnismu dengan cepat. Pemantauan yang cermat terhadap keuangan dan penerapan strategi manajemen arus kas yang efektif menjadi kunci dalam mencegah kemungkinan tersebut. Pengelolaan arus kas yang tepat juga membantu mempertahankan stabilitas keuangan dalam jangka panjang.
Menjalankan bisnis membutuhkan lebih dari sekadar passion. Minimnya pengetahuan untuk menangani tugas-tugas seperti pelacakan pengeluaran dan perencanaan anggaran dapat menyebabkan kesalahan pengelolaan keuangan. Ini menjadi penyebab usaha bangkrut yang paling umum. Mendapatkan bantuan dari asisten keuangan virtual seperti Delegasi bisa menjadi solusi efektif dalam mengatasi kekurangan ini.
Utang memang dapat memfasilitasi pertumbuhan bisnis, namun peminjaman berlebihan tanpa rencana pembayaran yang realistis dapat menjadi beban keuangan yang sulit diatasi. Sebelum mengambil utang, penting untuk mengevaluasi kemampuan usahamu dalam melunasi kewajiban tersebut dan merancang rencana pembayaran yang realistis.
Jika suatu saat kamu mengalami masalah kesehatan, akan ada dampak yang signifikan pada pendapatan usahamu. Oleh karena itu, menyiapkan rencana kontingensi menjadi sangat penting. Rencana ini merinci langkah-langkah konkret dimana kamu memiliki seseorang yang dapat dipercayai untuk mengelola dan menjalankan bisnis selama periode ini.
Berdasarkan penjelasna di atas, risiko kebangkrutan sebenarnya bisa dicegah melalui langkah-langkah yang cerdas. Meskipun mungkin beberapa faktor seperti resesi ekonomi hingga masalah kesehatan berada di luar kendalimu, namun kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi risiko kebangkrutan, diantaranya:
Untuk menentukan apakah bisnis kamu bisa bertahan, kamu perlu mengevaluasi keuangan secara konsisten. Ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kunci:
Jika jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini adalah tidak, maka kamu perlu melakukan efisiensi. Identifikasi dan evaluasi area-area yang dapat dioptimalkan atau dipangkas untuk membantu menciptakan keseimbangan keuangan yang lebih baik.
Langkah pertama ketika kamu menyadari adanya tantangan dalam hal keuangan adalah meninjau dan mengevaluasi semua pengeluaran. Setelah mengidentifikasi dan memotong pengeluaran yang tidak perlu, cari cara untuk melakukan efisiensi, seperti:
Pastikan untuk mendapatkan pembayaran dari klien atau pelanggan dengan cepat. Melakukan penagihan pembayaran akan mengurangi fokus pada produktivitas. Jika situasi sulit terjadi karena pelanggan kesulitan membayar, jangan menggunakan dana pribadi. Untuk menghindari situasi ini, pertimbangkan:
Mencari cara untuk meningkatkan pendapatan penting dalam segala situasi. Ketika usaha kamu membutuhkan uang, memiliki channel pendapatan tambahan bisa menjadi sebuah pembeda yang signifikan. Ini bisa dilakukan dengan menawarkan produk atau layanan baru yang melengkapi yang sudah ada.
Selain itu, kamu bisa mempertimbangkan untuk menjual atau menyewakan peralatan yang tidak lagi digunakan. Ini bukan hanya membantu dalam mengatasi kebutuhan finansial, tetapi juga memanfaatkan aset yang mungkin tidak lagi diperlukan dalam operasional bisnis.
Meskipun semua utang harus dibayar, ada beberapa yang lebih penting daripada yang lain. Prioritaskan utang kamu sehingga tahu mana yang harus dibayar terlebih dahulu. Salah satu utang paling kritis untuk bisnis kecil adalah pajak, termasuk pajak penghasilan, gaji, dan properti.
Uang pajak bukan milik bisnis, melainkan milik pemerintah, sehingga itu harus menjadi prioritas utama. Prioritas kedua adalah gaji karyawan, kemudian setiap tagihan yang jatuh tempo dalam 60 hari kedepan.
Pemerintah, melalui kementerian terkait, terus mendorong pertumbuhan usaha kecil. Ini bisa mencakup peningkatan pengetahuan tentang insentif pajak, pinjaman, atau bantuan lainnya yang dapat membantumu menghindari masa sulit. Cari tahu lebih banyak tentang peluang ini dan manfaatkan untuk mendukung perkembangan bisnismu.
Selalu siapkan rencana kontingensi untuk mengatasi situasi darurat atau ketidakpastian, seperti penurunan pendapatan atau lonjakan biaya tak terduga. Dana darurat dapat menjadi penolong yang penting dalam menghadapi tantangan tak terduga.
Tentukan juga siapa yang akan menggantikanmu jika kamu mengalami masalah kesehatan atau keadaan darurat lainnya. Merencanakan penggantian ini akan membantu memastikan kelancaran operasional bisnis dalam situasi yang sulit.
Di era digital, kamu pasti telah melihat berbagai usaha bangkrut karena enggan beradaptasi. Adaptasi teknologi menjadi kunci penting untuk kelangsungan bisnis di tengah perubahan zaman.
Teknologi tidak hanya mempercepat proses bisnis tetapi juga membuka peluang baru dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Jangan ragu untuk menjalankan inovasi dan mengintegrasikan teknologi yang relevan dengan bisnis kamu.
Menerapkan berbagai tips diatas akan membantumu mengelola keuangan dengan bijak dan menghindari risiko kebangkrutan. Selalu ingat, adaptabilitas dan kreativitas adalah kunci untuk bertahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Teruslah belajar dan berinovasi untuk menghindari usaha bangkrut dan mempertahankan keberlanjutan bisnismu. Bantuan dari asisten keuangan virtual Delegasi bisa menjadi opsi berharga untuk mempermudah beragam tugas dalam pengelolaan keuangan dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.