Siklus Bisnis: Pengertian, Tahapan, dan Cara Mengukur

Edukasi Bisnis

January 14, 2024

Krisna Prihantoro

Sebagai pemilik bisnis, kamu pasti pernah mendengar istilah siklus bisnis yang sering muncul dalam beragam konteks. Ketika suatu ekonomi mengalami perubahan dalam tingkat aktivitasnya, baik itu berupa kenaikan maupun penurunan, hal itu lazim disebut sebagai siklus bisnis.  

Melalui artikel ini, Delegasi akan membantumu menelaah lebih dalam mengenai pengertian, tahapan, dan cara mengukur siklus bisnis untuk membantu kamu sebagai pemilik bisnis membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Pengertian Siklus Bisnis

Siklus bisnis mengacu pada fluktuasi jangka pendek dalam tingkat aktivitas ekonomi di suatu negara atau wilayah tertentu. Sebuah siklus bisnis selesai ketika melewati satu ledakan dan satu kontraksi secara berurutan. Jangka waktu untuk menyelesaikan urutan ini disebut panjang siklus bisnis.  

Ledakan  ditandai oleh periode pertumbuhan ekonomi yang pesat. Selama fase ini, banyak sektor ekonomi mengalami peningkatan aktivitas, termasuk lapangan pekerjaan, upah, dan keuntungan perusahaan.  

Konsumen dan bisnis cenderung lebih percaya diri, mengakibatkan peningkatan belanja dan investasi. Pertumbuhan PDB riil yang signifikan biasanya menjadi indikator kunci dari fase ledakan ini.

Di sisi lain, kontraksi dalam siklus bisnis terjadi selama resesi. Resesi adalah periode ketika pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan mengalami penurunan. Selama resesi, lapangan pekerjaan dapat berkurang, tingkat pengangguran meningkat, dan bisnis mungkin mengalami penurunan keuntungan.  

Kontraksi ekonomi ini dapat diukur dengan mengamati pertumbuhan PDB riil yang melambat atau menurun. Resesi cenderung menyertai penurunan kepercayaan konsumen dan investor.

Fase atau Tahapan Dalam Siklus Bisnis

Siklus bisnis terdiri dari beberapa tahapan yang mencerminkan kondisi ekonomi pada suatu waktu tertentu. Tahap-tahap ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana suatu ekonomi bergerak dari fase pertumbuhan ke fase kontraksi. Tahap-tahap ini mencakup:

1. Ekspansi

Tahap pertama dalam siklus bisnis, yaitu ekspansi, ditandai dengan pertumbuhan cepat dalam lapangan pekerjaan, upah, dan keuntungan. Peningkatan aktivitas ekonomi pada tahap ini mendorong kenaikan permintaan, penawaran, dan layanan. Perusahaan memperluas produksi dengan menambah jumlah pekerja, upah naik seiring tingginya permintaan tenaga kerja, dan bisnis meraih keuntungan lebih besar dari peningkatan penjualan.  

Dalam konteks ekonomi yang dinamis, tahap ekspansi memberikan dorongan positif pada berbagai sektor, menciptakan lingkaran pertumbuhan yang memicu kelangsungan siklus bisnis.

2. Puncak

Tahap puncak dalam siklus bisnis terjadi setelah periode ekspansi cepat, di mana aktivitas ekonomi mencapai pertumbuhan maksimum. Pada tahap ini, biaya dan pendapatan mencapai titik tertinggi, menciptakan puncak ekonomi.  

Meskipun pendapatan perusahaan dan tingkat pekerjaan masih tinggi, indikasi penurunan mulai muncul. Ekonomi mulai menyesuaikan diri untuk menghadapi penurunan dengan perlahan, dan optimisme yang tinggi selama fase ekspansi mulai digantikan oleh tanda-tanda kewaspadaan.

3. Resesi

Fase resesi terjadi ketika permintaan melambat, sementara pasokan masih tinggi, menciptakan kelebihan yang dapat menimbulkan penurunan harga. Pada saat ini, tingkat pengangguran cenderung meningkat, dan pendapatan individu dapat tetap datar atau bahkan mengalami penurunan.  

Dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan penurunan aktivitas ekonomi, bisnis mungkin mengurangi produksi dan melakukan pemotongan biaya, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada ketidakstabilan ekonomi.  

Resesi merupakan fase yang menciptakan tantangan bagi perekonomian, dan langkah-langkah kebijakan yang tepat diperlukan untuk memitigasi dampak negatifnya serta merestorasi keseimbangan dalam siklus bisnis.

4. Depresi

Fase depresi ditandai oleh peningkatan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Resesi yang mendalam dan berkelanjutan dapat memunculkan depresi, di mana tingkat pengangguran terus meningkat, dan pertumbuhan ekonomi melambat secara signifikan.  

Selama depresi, terjadi peningkatan kasus kebangkrutan, baik pada tingkat individu maupun perusahaan, yang mengindikasikan kesulitan ekonomi yang lebih serius. Kepercayaan konsumen terhadap ekonomi menurun drastis, menyebabkan penurunan belanja konsumen dan investasi.

5. Dasar

Pada tahap ini, tingkat pengangguran berhenti turun, mencapai suatu titik stabil, dan penawaran serta permintaan mencapai titik terendah. Meskipun situasi masih rapuh, dasar ini merupakan indikasi awal bahwa tekanan ekonomi yang sangat negatif mulai mereda.  

Fase dasar menciptakan landasan untuk pemulihan ekonomi lebih lanjut, di mana tindakan pemulihan dan kebijakan dapat diimplementasikan untuk menggerakkan ekonomi menuju fase selanjutnya dalam siklus bisnis, yaitu pemulihan.

6. Pemulihan

Pada tahap ini, terjadi peningkatan permintaan di pasar, yang mendorong peningkatan produksi dan investasi. Konsumen, dengan keyakinan yang meningkat terhadap kondisi ekonomi, cenderung melakukan pengeluaran lebih banyak.  

Seiring dengan itu, produksi barang dan jasa meningkat, menciptakan lingkungan di mana lapangan pekerjaan dapat bertambah, dan tingkat pengangguran dapat berkurang.  

Pemulihan adalah saat di mana ekonomi pulih dari fase kontraksi sebelumnya, dan langkah-langkah kebijakan yang tepat dapat mempercepat dan memperkuat proses pemulihan tersebut.

Cara Mengukur Siklus Bisnis

Pengukuran siklus bisnis merupakan aspek kunci dalam menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara atau wilayah. Salah satu metode umum yang digunakan adalah konsep deviasi atau siklus pertumbuhan.  

Pendekatan ini menggambarkan siklus bisnis sebagai fluktuasi siklik dalam aktivitas ekonomi secara menyeluruh, mengelilingi tren jangka panjangnya. Dalam hal ini, deviasi mengacu pada perbedaan antara tingkat aktivitas ekonomi aktual dan tren jangka panjang yang diharapkan.  

Pemantauan indikator-indikator seperti tingkat pengangguran, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (GDP), dan indeks kepercayaan konsumen menjadi kunci dalam mengukur siklus bisnis.  

Tingkat pengangguran mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja, pertumbuhan GDP menunjukkan kesehatan ekonomi secara keseluruhan, sementara indeks kepercayaan konsumen memberikan gambaran tentang keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi.  

Dengan memahami dan memonitor indikator-indikator ini, analis ekonomi dapat membentuk gambaran yang lebih lengkap tentang posisi siklus bisnis dan membantu merencanakan strategi yang tepat dalam menghadapi perubahan ekonomi.

Kesimpulannya, siklus bisnis adalah realitas kompleks dalam ekonomi yang memengaruhi kehidupan sehari-hari. Dengan memahami pengertian, tahapan, dan cara mengukur siklus bisnis, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola keuangan, berinvestasi, dan merespons perubahan ekonomi.  

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.