Kewajiban Lancar: Definisi dan Cara Mencatatnya

Akuntansi & Keuangan

August 5, 2023

Krisna Prihantoro

Sebagai pemilik bisnis, memahami dan memenuhi kewajiban lancar merupakan suatu hal yang sama sekali tidak boleh diabaikan. Ketidakmampuan untuk membayar kewajiban ini dapat mengakibatkan masalah likuiditas yang serius dan berpotensi merusak reputasi bisnis yang Anda bangun.

Memahami dan mencatat aset dan kewajiban lancar dengan cermat merupakan langkah krusial dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda. Dengan mengetahui jumlah keduanya, Anda dapat merencanakan arus kas dengan lebih baik sekaligus memastikan bahwa bisnis Anda memiliki sumber daya keuangan untuk memenuhi kewajiban secara tepat waktu.

Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu kewajiban lancar dan menjelaskan cara memanfaatkan dan mencatatnya.

Apa Itu Kewajiban Lancar?

Kewajiban Lancar Definisi

Kewajiban lancar adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dalam waktu 12 bulan ke depan. Ini juga disebut utang jangka pendek karena akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Berbeda dengan kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun, dan oleh karenaya disebut kewajiban non-lancar.

Perusahaan biasanya mencatat jumlah kewajiban lancar pada neraca keuangan, dengan meletakkannya sebelum kewajiban jangka panjang. Hal ini membantu perusahaan untuk memahami dan mengelola utang yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat dan utang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih lama.

Contoh aset dan kewajiban jangka pendek yang harus diselesaikan dalam waktu dekat antara lain utang dagang, gaji yang belum dibayarkan, pendapatan yang belum diterima, bunga yang belum dibayarkan, pajak yang harus dibayar, catatan utang dalam satu periode operasional, dan bagian saat ini dari utang jangka panjang seperti catatan utang atau obligasi.

Sebagai asisten keuangan virtual, Delegasi dapat memudahkan Anda menyusun neraca keuangan yang mencakup semua elemen penting, termasuk kewajiban lancar secara akurat.  

Cara Mencatat Kewajiban Lancar

Kewajiban Lancar Cara Mencatatnya

Untuk memahami kondisi keuangan sebuah perusahaan, Anda dapat dengan tepat mencatat semua kewajiban lancarnya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mencatat kewajiban lancar:

Tentukan jenis transaksi

Langkah ini penting untuk mengetahui apa yang harus Anda bayar dan untuk apa layanan atau barang tersebut. Misalnya, jika sebuah hotel baru saja menerima pembayaran sebesar Rp 500.000.000 untuk pemesanan kamar untuk bulan depan, Anda dapat menggunakan dua transaksi untuk mencatat interaksi tersebut. Dalam kasus ini, uang yang diterima oleh hotel memiliki tanggung jawab untuk menyediakan layanan yang memuaskan bagi konsumen.

Karena konsumen belum menggunakan layanan tersebut, maka uang yang mereka bayar sebenarnya adalah pendapatan yang belum dihasilkan bagi hotel. Jika terjadi pembatalan pemesanan, hotel dapat bertanggung jawab untuk mengembalikan sebagian dari pendapatan yang belum dihasilkan kepada konsumen. Ini menjadi kewajiban finansial yang harus dicatat dalam neraca keuangan hotel.

Identifikasi Sifat dari Kewajiban

Di dalam neraca keuangan, Anda dapat mencantumkan kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Penting untuk mengidentifikasi kategori mana kewajiban tersebut, agar catatan tetap akurat.  

Masukan Kewajiban Lancar dalam Neraca Keuangan

Setelah Anda mengidentifikasi semua kewajiban lancar, langkah selanjutnya adalah memasukkan mereka dalam neraca keuangan perusahaan. Di dalam neraca keuangan, Anda akan menyusun daftar semua kewajiban lancar yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Dua jenis kewajiban lancar yang paling umum adalah utang dagang dan utang wesel. Kedua kewajiban ini biasanya ditempatkan di bagian atas daftar karena seringkali merupakan jenis utang yang paling sering dijumpai dalam operasional bisnis.

Hitung Total Kewajiban Lancar

Setelah Anda mencantumkan semua kewajiban lancar, jumlahkan semua angka tersebut untuk menghitung total kewajiban lancar. Misalnya, jika sebuah hotel memiliki utang wesel sebesar Rp 10.000.000, utang dagang sebesar Rp 70.000.000, dan pendapatan yang belum dihasilkan dari pemesanan hotel sebesar Rp 5.000.000, tambahkan angka-angka tersebut untuk menghitung total kewajiban lancar.  

Dalam situasi ini, total kewajiban lancar hotel akan menjadi Rp 85.000.000. Jika Anda ingin menghitung total kewajiban, tambahkan kewajiban jangka panjang ke angka ini dan catat sebagai total kewajiban dalam neraca keuangan.

Catatan transaksi kewajiban lancar yang tepat akan membantu Anda memahami kewajiban dan asetnya bisnis Anda secara lebih baik. Hal ini membantu Anda menjaga keseimbangan keuangan yang baik, memastikan pembayaran yang tepat waktu, dan mendukung kelancaran dalam operasional bisnis.

Peran Kewajiban Lancar dalam Sebuah Bisnis

Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kewajiban lancar menjadi krusial dalam operasional sebuah bisnis:

Memaksimalkan Operasional Bisnis

Kewajiban lancar memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Jika bisnis Anda hanya mengandalkan uang tunai yang ada untuk membeli persediaan, membayar gaji karyawan, mengamankan utilitas, dan melakukan kegiatan lainnya, maka Anda akan mengalami keterbatasan dalam mencapai tujuan bisnis.  

Namun, dengan mengambil utang jangka pendek, seperti membeli persediaan dengan kredit yang jatuh tempo dalam 45 hari atau membayar gaji karyawan dalam dua minggu, perusahaan dapat menjalankan operasinya tanpa harus mengeluarkan uang tunai segera.

Menilai Likuiditas Bisnis

Kewajiban lancar juga digunakan untuk menilai likuiditas perusahaan, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dengan aset lancar yang dimilikinya. Pemilik perusahaan, analis keuangan, investor, kreditor, dan pemangku kepentingan perusahaan lainnya sering menggunakan rasio keuangan yang melibatkan kewajiban lancar untuk mengukur likuiditas perusahaan.

Tiga Rasio Keuangan untuk Mengukur Likuiditas:

  • Rasio Lancar (Current Ratio) = Aset Lancar / Kewajiban Lancar

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancar yang ada dengan aset lancarnya. Semakin tinggi rasio lancar, semakin baik likuiditas perusahaan.

  • Rasio Cepat (Quick Ratio) = (Kas + Investasi Jangka Pendek + Piutang) / Kewajiban Lancar

Rasio cepat adalah rasio likuiditas yang lebih ketat dibandingkan rasio lancar karena hanya mempertimbangkan aset paling likuid untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun.

  • Rasio Kas (Cash Ratio) = (Kas + Investasi Jangka Pendek) / Kewajiban Lancar

Rasio kas mengukur likuiditas perusahaan dalam skenario krisis - di mana tidak ada arus kas masuk lagi. Rasio ini hanya fokus pada kas dan investasi jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban lancar.

Membantu Pengambilan Keputusan Finansial

Melalui rasio-rasio keuangan, Anda sebagai pemilik bisnis dapat menilai kemampuan bisnis Anda dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.  Ini penting untuk menjaga stabilitas dan membuat keputusan keuangan yang tepat.  

Ini juga penting untuk membantu Anda memahami kesehatan keuangan bisnis dan kemampuannya dalam mengelola utang lancar secara efektif. Dengan informasi yang tepat tentang kewajiban lancar, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang cerdas untuk menjaga kelangsungan dan pertumbuhan bisnis.

Dengan bantuan Delegasi, Anda bisa memastikan bahwa semua kewajiban lancar bisnis Anda tercatat dengan benar dan lengkap dalam neraca keuangan.  Lihat bagaimana Delegasi dapat memastikan bisnis Anda siap memenuhi kewajiban tepat waktu di sini.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.