PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
July 19, 2023
Krisna Prihantoro
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, penting bagi bisnis Anda bekerja lebih keras untuk tetap menghasilkan keuntungan. Namun, bagaimana cara untuk mengetahui bahwa bisnis Anda benar-benar menghasilkan keuntungan? Di sinilah peran analisis keuntungan sangat dibutuhkan.
Dengan melakukan analisis ini, Anda bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja keuangan bisnis Anda dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Analisis keuntungan memberikan Anda wawasan berharga terutama jika bisnis Anda memiliki lebih dari satu channel atau saluran penjualan.
Pada beberapa situasi, banyak bisnis menghadapi kesulitan dalam mengevaluasi performa setiap channel penjualan secara terpisah. Padahal, penting untuk memahami bahwa setiap channel penjualan memiliki performa berbeda, sehingga mungkin membutuhkan pendekatan atau perlakuan yang berbeda.
Dalam artikel ini kita akan membedah lebih dalam cara menganalisis keuntungan dan mengatasi kesulitan dari analisis setiap channel penjualan. Harapanya, dengan wawasan yang didapat, Anda akan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan keuntungan dari setiap channel penjualan Anda dan mampu bertahan di tengah kerasnya persaingan.
Secara umum, Anda bisa menggunakan laporan laba rugi untuk menganalisis keuntungan bisnis Anda. Laporan ini membagi keuntungan menjadi empat jenis, yaitu margin keuntungan kotor, margin keuntungan operasional, margin keuntungan sebelum pajak, dan margin keuntungan bersih.
Margin keuntungan kotor dihitung dengan membagi keuntungan kotor dengan penjualan. Ini digunakan untuk menganalisis efisiensi keuntungan perusahaan dan efektivitas model bisnis secara keseluruhan.
Misalnya, jika bisnis Anda mendapatkan penjualan sebesar Rp100.000.000 dan harga pokok penjualan sebesar Rp75.000.000, maka keuntungan kotor Anda adalah Rp25.000.000 dan margin keuntungan kotor adalah sebesar 25%.
Keuntungan operasional dihitung dengan mengurangi keuntungan kotor dengan biaya operasional. Margin keuntungan operasional dihitung dengan membagi keuntungan operasional dengan penjualan. Ini bisa digunakan untuk menganalisis efisiensi operasional.
Melanjutkan contoh sebelumnya, jika biaya operasional bisnis Anda sebesar Rp5.000.000, maka keuntungan operasional adalah Rp20.000.000. Margin keuntungan operasional dihitung dengan membagi keuntungan operasional dengan penjualan, atau dalam kasus ini adalah 20 persen.
Margin keuntungan sebelum pajak dihitung dengan mengurangi keuntungan operasional dengan pengeluaran lain yang mungkin tidak terkait langsung dengan operasi bisnis, seperti biaya tak terduga atau biaya bunga atas pinjaman.
Jika biaya bunga Anda sebesar Rp5.000.000, maka keuntungan sebelum pajak adalah Rp15.000.000 dan margin keuntungan sebelum pajak adalah 15 persen. Anda dapat menggunakan data ini untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja bisnis Anda secara lebih mendalam. Apakah margin keuntungan ini sesuai dengan industri sejenis? Atau apakah ada peluang untuk meningkatkan keuntungan lebih lanjut?
Margin keuntungan bersih adalah indikator dasar untuk mengukur profitabilitas bisnis. Ini menggambarkan seberapa besar persentase keuntungan yang dapat diperoleh oleh bisnis Anda dari setiap rupiah penjualan, setelah semua biaya termasuk pajak dibayarkan. Semakin tinggi margin keuntungan bersih, semakin baik kinerja bisnis Anda dari segi penjualan.
Dari contoh di atas, jika pajaknya Rp5.000.000, maka keuntungan bersih adalah Rp10.000.000 dan margin keuntungan bersih adalah 10 persen. Ini adalah ukuran profitabilitas yang paling umum digunakan. Semakin tinggi margin keuntungan bersih, semakin baik kinerja bisnis dari segi penjualan dan profitabilitas.
Secara umum, setiap jenis margin keuntungan akan memberi Anda informasi tambahan untuk menganalisis keuntungan. Jika Anda kesulitan menyusun laporan laba rugi, cek di sini untuk memanfaatkan Delegasi sebagai asisten keuangan virtual yang mampu menyusun laporan laba rugi secara mudah dan akurat.
Cara analisis keuntungan bisa dilakukan dengan mudah dilakukan jika Anda memiliki laporan laba rugi yang akurat. Namun, pada penjualan yang dilakukan melalui beberapa channel, akan muncul tantangan dalam menganalisis keuntungan dari data yang terpisah.
Di bawah ini adalah beberapa masalah yang mungkin muncul dan cara mengatasinya.
Data penjualan dari setiap channel mungkin tersimpan di sistem yang berbeda-beda. Ini berarti tidak ada satu sumber data yang benar-benar akurat. Hal ini dapat mengakibatkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang salah.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk memiliki sistem yang terintegrasi yang dapat menggabungkan data dari berbagai channel penjualan. Dengan demikian, Anda dapat melihat gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang performa penjualan secara keseluruhan.
Kurangnya pengelolaan data yang baik dapat menyebabkan data yang tidak lengkap. Ketika data tidak lengkap, sulit untuk membuat kesimpulan yang akurat. Hal ini sering terjadi karena tidak adanya standar tentang data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana cara mengatur datanya.
Terkadang, ada praktik terbaik yang telah ditetapkan, tetapi mengikutinya bisa memakan waktu dan usaha. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk menetapkan pedoman yang jelas tentang data apa yang harus dikumpulkan dan bagaimana cara mengumpulkannya. Menggunakan alat analisis yang tepat juga dapat membantu menyusun data dengan lebih mudah dan efisien.
Waktu juga menjadi faktor penting dalam menganalisis penjualan melalui channel. Proses pengumpulan dan analisis data yang lambat dapat menghambat respons yang cepat terhadap perubahan pasar dan peluang penjualan.
Jika data tidak tersedia dengan cepat atau analisis memakan waktu yang lama, Anda mungkin melewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan strategi penjualan dan mengambil tindakan yang diperlukan. Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk menggunakan alat analisis yang cepat dan efisien dalam mengolah data penjualan.
Delegasi hadir untuk membantu Anda mengatasi semua tantangan tersebut. Asisten keuangan virtual Delegasi akan mengumpulkan data penjualan dari setiap channel penjualan Anda secara terpusat.
Sehingga, Anda akan mendapatkan rekap performa penjualan yang lebih detail, termasuk informasi tentang produk yang paling laris, penjualan tertinggi pada setiap channel, dan tren penjualan dari waktu ke waktu.
Dengan informasi ini, Anda dapat melihat dengan jelas kinerja masing-masing channel penjualan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Jadi, jangan ragu lagi! Cek di sini untuk mengoptimalkan keuntungan bisnis Anda besama Delegasi.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.