Pengertian Return on Investment dan Cara Menghitungnya

Edukasi Bisnis

March 18, 2024

Krisna Prihantoro

Pernahkah kamu berfikir bagaimana cara mengevaluasi efisiensi suatu investasi atau membandingkan efisiensi dari beberapa investasi yang berbeda? Jawabanya adalah melalui Return on Investment (ROI). 

Dalam dunia keuangan, ROI merupakan salah satu metrik penting yang digunakan oleh investor dan pelaku bisnis untuk mengukur seberapa efisien suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan. 

Dengan memahami konsep ROI, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi. Artikel ini akan membantumu memberikan pemahaman mendalam tentang konsep Return on Investment serta langkah-langkah untuk menghitungnya.

Apa Itu Return on Investment?

Return on Investment (ROI) adalah salah satu konsep kunci dalam dunia keuangan yang memberikan gambaran tentang seberapa efektif suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap biayanya. Dalam istilah sederhana, ROI mengukur rasio antara keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dengan biaya awal yang dikeluarkan untuk melakukan investasi tersebut. Ini memberikan pandangan yang jelas tentang efisiensi investasi dalam menghasilkan hasil yang diharapkan.

ROI sangat penting karena membantu investor dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik. Dengan memahami tingkat pengembalian dari berbagai pilihan investasi, seseorang dapat memprioritaskan investasi yang paling menguntungkan dan menghindari yang tidak menguntungkan. Ini juga membantu dalam mengukur kinerja portofolio investasi secara keseluruhan.

Namun, penting untuk diingat bahwa ROI hanya memberikan gambaran yang relatif tentang kinerja investasi dan tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti risiko dan waktu. Investasi dengan ROI tinggi tidak selalu merupakan pilihan terbaik jika risikonya juga tinggi atau waktu pengembalian modalnya lambat.

Selain itu, ROI dapat dihitung untuk berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, properti, dan bisnis. Hal ini memungkinkan investor untuk membandingkan kinerja investasi mereka di berbagai kelas aset dan memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan keuangan mereka.

Perbedaan ROI dengan IRR

Meskipun sering digunakan secara bersamaan, Return on Investment (ROI) dan Internal Rate of Return (IRR) memiliki perbedaan yang signifikan pada cara mengukur kinerja investasi. Seperti yang dijelaskan oleh JDKN KEMENKEU, ROI menunjukkan pertumbuhan total dari awal hingga akhir dari investasi, sementara IRR mengidentifikasi tingkat pertumbuhan tahunan dari investasi tersebut.

Perbedaan mendasar antara ROI dan IRR terletak pada fokus waktu dalam pengukuran kinerja investasi. ROI memberikan gambaran tentang pertumbuhan total investasi selama jangka waktu tertentu. Ini mencakup seluruh periode investasi, dari awal hingga akhir, tanpa memperhatikan struktur waktu arus kas masuk dan keluar dari investasi tersebut.

Di sisi lain, IRR menilai tingkat pertumbuhan tahunan dari investasi tersebut. IRR mempertimbangkan struktur waktu arus kas masuk dan keluar dari investasi serta nilai waktu dari uang. Dengan demikian, IRR memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi setiap tahunnya.

Cara Menghitung ROI

Return on Investment dihitung dengan membagi pendapatan bersih dari suatu investasi dengan biaya awal investasi tersebut, kemudian hasilnya dikalikan dengan 100 untuk menghasilkan persentase. Rumusnya adalah:

ROI = (Pendapatan Bersih ÷ Biaya Investasi) × 100

Misalnya, jika kamu menginvestasikan Rp10.000.000 dalam suatu proyek dan proyek tersebut menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp20.000.000, maka ROI-nya adalah 200%. Artinya, kamu mendapatkan dua kali lipat dari investasi awalmu.

Selain itu, terdapat pula cara lain untuk menghitung ROI, seperti menggunakan rumus:

ROI = (Keuntungan Investasi ÷ Dasar Investasi)

Namun, perlu diingat bahwa setiap rumus ROI bisa memberikan hasil yang berbeda tergantung pada konteks dan jenis investasi yang dilakukan.

Interpretasi Perhitungan Return on Investment

Interpretasi perhitungan Return on Investment (ROI) memberikan pemahaman yang penting tentang profitabilitas suatu investasi yang telah dilakukan. Dengan memahami hasil ROI, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi terkait kinerja investasimu.

Jika Return on Investment Positif

Ketika ROI menghasilkan angka positif, itu menandakan bahwa investasi telah menghasilkan keuntungan. Situasi ini biasanya dianggap sebagai hasil yang diharapkan dan memuaskan bagi investor. ROI yang positif mengindikasikan bahwa pengembalian investasi melebihi biaya awal yang dikeluarkan. 

Ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan nilai aset, kinerja bisnis yang baik, atau efisiensi operasional yang meningkat. Ini juga bisa menjadi bukti bahwa  kamu telah mengambil keputusan investasi yang tepat dan memberikan hasil yang menguntungkan.

Jika Return on Investment Negatif

Sebaliknya, jika ROI menghasilkan angka negatif, itu menunjukkan bahwa investasimu mengalami kerugian. Situasi ini bisa menjadi peringatan bagimu, karena menunjukkan bahwa pengembalian investasi tidak mencukupi untuk menutupi biaya awal yang  kamu keluarkan. 

Penyebab ROI negatif dapat bervariasi, mulai dari penurunan nilai aset, kegagalan proyek, hingga perubahan pasar yang tidak terduga. Dalam kondisi ini, kamu harus melakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami alasan di balik kinerja buruk investasi dan mempertimbangkan tindakan korektif yang tepat.

Baca juga : Kenali Ciri Investasi Ilegal untuk Keuangan Bisnis yang Aman

Interpretasi Return on Investment memegang peranan penting dalam mengevaluasi kinerja investasimu. Untuk membantumu menjalankan analisis ROI dengan lebih efisien, Delegasi telah menyediakan fitur yang memungkinkan pengukuran ROI serta metrik keuangan lainnya, seperti Break Even Point (BEP) dan payback period. 

BEP adalah titik di mana pendapatan dari suatu investasi sama dengan total biaya, sedangkan payback period adalah waktu yang kamu butuhkan untuk mendapatkan kembali biaya investasi awal. Melalui fitur ini, kamu memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang kinerja investasimu, tidak hanya memperhitungkan ROI tetapi juga faktor-faktor lain yang relevan untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.