PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
September 18, 2023
Hanna Khairunnisa
Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menentukan harga jual produk adalah salah satu langkah kunci untuk meraih kesuksesan. Harga yang ditetapkan haruslah cukup kompetitif untuk menarik pelanggan, namun juga harus cukup tinggi untuk mencakup semua biaya produksi dan memberikan keuntungan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Dalam artikel ini, Delegasi akan membahas beberapa tips penting untuk membantu UMKM menentukan harga jual produk dengan bijak.
Menentukan harga pada sebuah produk butuh banyak pertimbangan. Sebagai pemilik bisnis UMKM, Anda perlu melakukan riset sebelum menentukan harga. Berikut ini cara yang bisa Anda gunakan,
Langkah pertama dalam menentukan harga jual produk adalah memahami dengan jelas berapa biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa Anda. Ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead (sewa, listrik, air, dsb.), biaya distribusi, dan biaya operasional lainnya. Jika Anda tidak tahu dengan pasti berapa biaya produksi, maka akan sulit untuk menetapkan harga yang akurat.
Setelah Anda menentukan biaya produksi dan tujuan keuntungan, Anda dapat menghitung markup yang diperlukan untuk mencapai harga jual yang tepat. Markup adalah selisih antara biaya produksi dan harga jual.
Misalnya, jika biaya produksi suatu produk adalah Rp 50.000 dan Anda ingin mendapatkan keuntungan 30%, maka markup yang diperlukan adalah Rp 15.000, sehingga harga jualnya menjadi Rp 65.000.
Ada beberapa strategi penentuan harga yang dapat Anda pertimbangkan, seperti:
• Harga berdasarkan biaya: Ini adalah metode dasar di mana Anda menambahkan markup ke biaya produksi Anda.
• Harga berdasarkan persaingan: Anda dapat menetapkan harga yang sebanding dengan harga pesaing Anda.
• Harga premium: Jika produk Anda memiliki fitur atau kualitas unggulan, Anda dapat menetapkan harga lebih tinggi daripada pesaing.
• Harga diskon: Untuk menarik pelanggan baru atau mengatasi saingan, Anda dapat menawarkan harga diskon untuk periode tertentu.
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.