Tips Membuka Bisnis Kuliner yang Sukses

Tips Marketing

July 30, 2023

Krisna Prihantoro

Menjadi seorang foodpreneur dengan membuka bisnis kuliner memang bukan perkara mudah. Ditambah lagi, dengan kecepatan arus informasi saat ini, perilaku konsumen juga berubah dengan cepat. Butuh inovasi dan adaptasi agar bisnis yang Anda bangun mampu menonjol dalam ketatnya persaingan.

Meskipun tantangan dalam bisnis kuliner nyata adanya, jenis bisnis ini memiliki keunggulan utama yang mungkin tidak dimiliki oleh bisnis lain, yaitu permintaan yang stabil. Hal ini karena makanan adalah kebutuhan dasar manusia, sehingga permintaan akan makanan akan selalu ada, bahkan dalam situasi ekonomi yang sulit sekalipun.

Faktor tersebut menjadi peluang bagi Anda untuk terus eksis dan berkembang dalam industri kuliner. Dalam bawah ini adalah tips tentang bagaimana Anda dapat memanfaatkan keuntungan tersebut dan mengatasi tantangan yang ada agar bisnis kuliner Anda mencapai kesuksesan.

bisnis kuliner

1. Temukan Alasan (Why) Anda Membuka Bisnis Kuliner

Sebelum memulai bisnis kuliner, cari tahu alasan mengapa Anda ingin melakukannya. Apakah karena Anda suka memasak? Atau mungkin karena lingkungan tempat tinggal Anda belum memiliki banyak pilihan makanan?  

Menemukan alasan yang kuat akan membantu pada hal-hal berikut:

Fokus dan Motivasi yang Tinggi

Mengetahui alasan mengapa Anda ingin memulai bisnis kuliner, akan memberikan fokus dan motivasi yang tinggi untuk menjalankan bisnis ini. Alasan yang kuat akan menjadi pendorong utama yang membantu Anda melewati tantangan dan kesulitan.

Visi yang Jelas

Memahami alasan mengapa Anda membuka bisnis ini juga akan membantu Anda menetapkan visi yang jelas untuk bisnis Anda. Ini adalah hal penting dalam merencanakan langkah-langkah strategis dan tujuan jangka panjang yang lebih terarah. Visi yang kuat akan memberikan arah yang jelas bagi bisnis Anda.

Daya Tarik bagi Investor dan Mitra Bisnis

Alasan yang kuat dan visi yang jelas akan meningkatkan daya tarik bisnis kuliner Anda bagi calon investor dan mitra bisnis. Mereka akan melihat Anda sebagai pengusaha yang berdedikasi dan berkomitmen, sehingga lebih percaya pada potensi kesuksesan bisnis Anda.

2. Lakukan Riset Mendalam

Setelah menemukan alasan yang kuat, saatnya untuk melakukan riset mendalam tentang bisnis yang akan Anda buka. Cari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting seperti:

  • Berapa banyak usaha kuliner yang sudah ada?
  • Berapa banyak bisnis kuliner yang buka dan tutup dalam 5 tahun terakhir?
  • Apakah ada pasar potensial untuk bisnis kuliner yang ingin Anda buka?
  • Apakah telah ada bisnis lain di area tersebut yang menawarkan jenis makanan yang sama seperti yang Anda rencanakan?
  • Siapa target audiens Anda?

Proses riset ini mungkin memakan waktu dan usaha, tetapi akan sangat berharga untuk merumuskan rencana bisnis yang solid.

3. Buat Rencana Bisnis (Business Plan) yang Komprehensif

bisnis kuliner

Setiap bisnis, termasuk bisnis kuliner, perlu membuat rencana bisnis yang komprehensif sebelum mulai beroperasi. Rencana bisnis ini harus menjelaskan bagaimana bisnis Anda akan beroperasi. Pastikan rencana bisnis Anda lengkap dan terperinci sebelum melangkah terlalu jauh dalam merencanakan strategi bisnis Anda.

Rencana bisnis yang baik juga penting untuk merencanakan sumber pendanaan bagi bisnis kuliner Anda. Dengan mengetahui kebutuhan dana secara rinci, Anda dapat mengidentifikasi jumlah pendanaan yang dibutuhkan dan mencari sumber pendanaan yang sesuai.

4. Persiapkan Laporan Keuangan

Mengelola keuangan dengan baik adalah kunci kesuksesan bisnis kuliner. Setelah menghitung kebutuhan dana secara rinci, Anda perlu menyusun laporan keuangan secara berkala. Laporan ini adalah dasar untuk mengevaluasi dan mengembangkan bisnis Anda.

Jika diperlukan, ambil peluang untuk memanfaatkan asisten keuangan virtual Delegasi untuk membantu Anda mengelola laporan keuangan dengan lebih efisien. Asisten keuangan virtual adalah pilihan yang lebih terjangkau dibandingkan menyewa akuntan profesional.  

Selain itu, pilihan ini juga lebih mudah daripada menggunakan software akuntansi yang kompleks dan membutuhkan pemahaman dasar akuntansi. Jelajahi lebih lanjut bagaimana Delegasi mampu membantu mendorong pertumbuhan bisnis kuliner Anda di sini.

5. Cari Lokasi yang Tepat

"Lokasi, lokasi, lokasi" Ini adalah ungkapan yang sering digaungkan dalam dunia real estate, namun juga berlaku bagi bisnis kuliner. Pilihlah lokasi yang strategis agar bisnis Anda mudah diakses oleh pelanggan. Jika lokasi bisnis Anda sulit dijangkau, Anda akan kesulitan mendapatkan pelanggan.

Lokasi yang tepat akan membantu bisnis Anda lebih menarik bagi pelanggan potensial dan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.

6. Tentukan Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran adalah kunci untuk menarik pelanggan. Buat strategi pemasaran yang tepat agar bisnis Anda dapat dikenal oleh banyak orang. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan dalam rencana pemasaran adalah:

  • Buat branding yang menarik dan konsisten, mulai dari logo, slogan, dan desain kemasan yang mencerminkan citra bisnis Anda.
  • Manfaatkan platform online untuk berinteraksi dengan pelanggan, berbagi konten menarik, dan mengiklankan produk Anda.
  • Buat situs web atau halaman bisnis online untuk memberikan informasi lengkap tentang bisnis kuliner Anda beserta produk yang Anda tawarkan.
  • Buat program loyalitas atau diskon khusus untuk mempertahankan pelanggan dan menarik lebih banyak pengunjung.
  • Berpartisipasi secara aktif dalam acara atau festival makanan untuk meningkatkan eksposur bisnis Anda.

7. Mulailah dari Bisnis Skala Kecil

bisnis kuliner kecil

Terlalu antusias dalam memulai bisnis kuliner bisa membuat Anda berlebihan ketika menyiapkannya. Jika Anda baru masuk dalam industri ini akan lebih baik jika Anda memulai dari bisnis kuliner dengan skala kecil.  

Inilah beberapa keuntungan dari memulai bisnis dari skala yang lebih kecil:

Mengurangi Risiko Finansial

Memulai bisnis kuliner dengan skala kecil memberikan manfaat yang signifikan dalam mengurangi risiko finansial yang akan Anda tanggung. Dengan modal yang lebih terjangkau, Anda dapat mengelola bisnis dengan lebih hati-hati dan lebih mudah mengatasi kemungkinan kerugian.  

Menguji Konsep Bisnis

Memulai bisnis kuliner dari skala kecil juga memberikan Anda keleluasaan untuk menguji konsep bisnis Anda tanpa harus takut dengan risiko yang besar. Anda bisa mencoba berbagai strategi, menu, atau pendekatan pemasaran untuk melihat bagaimana pasar meresponsnya.

Memahami Pasar dan Pelanggan

Ini juga bagus bagi Anda yang masih ingin memahami pasar dan pelanggan secara lebih dalam. Informasi tersebut akan membantu Anda menyesuaikan strategi bisnis Anda agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Membangun Reputasi Bisnis

Dengan memulai dari skala kecil, Anda bisa lebih fokus untuk memberikan kualitas yang baik kepada pelanggan. Ketika Anda berhasil memberikan pengalaman yang memuaskan pelanggan, reputasi Anda akan terbentuk dengan sendirinya sehingga mudah bagi Anda untuk melakukan scale up di masa depan.

Membuka bisnis kuliner bukanlah perkara mudah, namun dengan perencanaan yang matang dan konsistensi dalam menjalankan tips-tips di atas, Anda bisa meraih kesuksesan melalui jenis bisnis ini. Maksimalkan peluang keberhasilan bisnis kuliner Anda melalui laporan keuangan dan analisis bisnis yang handal bersama Delegasi!

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.