PT Delegasi Teknologi Indonesia
MTH Square Ground Floor (GF) A4,
Jl. Letjen M.T. Haryono Kav. 10, Desa/Kelurahan Bidara Cina,
Kec. Jatinegara Jakarta Timur,
DKI Jakarta 13330
Indonesia
(021) 58905002
0812 2200 3011
hey@delegasi.co
Edukasi Bisnis
August 20, 2023
Krisna Prihantoro
Keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis dapat sangat dipengaruhi oleh cash flow bisnis tersebut. Ketika bisnis mampu menghasilkan pendapatan lebih besar daripada pengeluarannya, arus kas akan menjadi positif, yang biasanya mengindikasikan kelangsungan dan profitabilitas yang berkelanjutan.
Sebaliknya, jika cash flow bergerak ke arah yang berlawanan—ketika lebih banyak uang keluar dari bisnis daripada yang masuk—kinerja keuangan dapat terganggu dan bisnis berisiko mengalami kebangkrutan.
Cash flow atau arus kas adalah jumlah uang tunai dan setara kas, seperti surat berharga, yang dihasilkan atau dihabiskan oleh sebuah bisnis dalam jangka waktu tertentu. Jumlah uang tunai yang dimiliki sangat memengaruhi kemampuan bisnis untuk bertahan.
Semakin banyak uang tunai yang tersedia dan semakin rendah tingkat pengeluaran uang tunai, semakin besar fleksibilitas bisnis dalam menghadapi situasi dan umumnya akan semakin tinggi nilai bisnis tersebut.
Cash flow berbeda dari laba karena mengacu pada uang yang masuk dan keluar dari bisnis. Sementara itu, laba adalah uang yang tersisa setelah mengurangkan semua pengeluaran bisnis dari pendapatan keseluruhan.
Ada tiga jenis cash flow yang perlu dianalisis untuk menentukan ketersediaan uang tunai dan kesehatan finansial bisnismu, yaitu cash flow dari aktivitas operasional, cash flow dari aktivitas investasi, dan cash flow dari aktivitas pendanaan.
Ini mencerminkan aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas inti bisnis, seperti penjualan produk atau jasa, pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan pengeluaran rutin lainnya. Cash flow dari aktivitas operasional merupakan indikator penting tentang seberapa baik bisnis menghasilkan uang tunai dari operasi utamanya.
Ini mencakup aliran uang tunai yang terkait dengan investasi bisnis dalam aset jangka panjang, seperti pembelian atau penjualan properti, peralatan, atau saham lainnya. Jika bisnis menginvestasikan lebih banyak uang tunai dalam aset ini daripada yang dihasilkannya, itu bisa mengindikasikan pertumbuhan atau ekspansi, tetapi juga dapat memengaruhi likuiditas.
Jenis arus kas ini mencatat aliran uang tunai yang berkaitan dengan pendanaan bisnis, seperti penerimaan pinjaman, pembayaran utang, pembayaran dividen kepada pemegang saham, atau penjualan saham. Cash flow dari aktivitas pendanaan memberikan gambaran tentang bagaimana bisnis membiayai operasinya dan berinteraksi dengan pemegang saham atau kreditor.
Dalam melakukan analisis cash flow, kamu dapat menghubungkan elemen-elemen dalam tiga kategori cash flow tersebut untuk melihat dari mana uang masuk dan ke mana uang keluar. Dari sini, kamu dapat mengambil kesimpulan tentang kondisi keuangan bisnis saat ini.
Cara menghitung cash flow bervariasi dari yang sederhana hingga yang kompleks. Delegasi biasanya membantu memudahkan pemilik bisnis dalam menghitung cash flow secara akurat. Jelajahi lebih jauh bagaimana Delegasi membantu menangani manajemen cash flow bisnis di sini.
Meskipun begitu, memiliki pemahaman dasar tentang perhitungan cash flow tetaplah bermanfaat untuk menambah wawasanmu. Di bawah ini adalah tiga rumus utama yang digunakan untuk menghitung cash flow.
Disebut juga sebagai arus kas bersih, ini adalah perubahan posisi uang tunai bisnismu dalam jangka waktu akuntansi tertentu. Kamu bisa menghitung net cash flow dengan mengurangi total pendapatan dengan semua pengeluaran yang menggunakan uang tunai.
Arus kas bersih = saldo awal kas + (arus kas masuk dari operasi – arus kas keluar dari operasi) + (arus kas masuk dari aktivitas investasi – arus kas keluar dari aktivitas investasi) + (arus kas masuk dari aktivitas pendanaan – arus kas keluar dari aktivitas pendanaan).
Kategori ini mengungkapkan apakah bisnis kamu menghasilkan laba bersih dari aktivitas bisnis yang dilakukan. Analisis ini akan memeriksa aliran uang masuk dan keluar dari aktivitas produksi atau penjualan, namun tidak memasukkan cash flow yang terkait dengan investasi dari luar atau operasi non-inti.
Operating cash flow = pendapatan dari operasi + biaya non-kas – pajak + perubahan modal kerja.
Free cash flow mengungkapkan total uang tunai yang tersedia setelah bisnis kamu memenuhi pengeluaran modal, membayar dividen, serta kewajiban kain. Cash flow ini dapat digunakan untuk operasi sehari-hari, investasi bisnis baru, atau dibagikan kepada para pemegang saham.
Free cash flow = laba operasi bersih setelah pajak – pengeluaran modal.
Semua konsep ini membantu dalam memahami bagaimana bisnis kamu mengelola uang tunai, serta bagaimana uang ini dapat digunakan untuk mendukung operasi bisnis atau keputusan investasi.
Menghitung cash flow memiliki manfaat yang tak bisa dipandang remeh bagi bisnismu. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan cash flow:
Cash flow membantumu memantau kesehatan keuangan secara lebih akurat daripada sekadar melihat pada laba. Wawasan dari aliran uang masuk dan keluar akan membantumu memahami apakah bisnis yang kamu jalankan menghasilkan cukup uang tunai untuk memenuhi kewajiban keuangan dan operasional.
Menghitung cash flow juga membantumu merencanakan keuangan bisnis dengan lebih baik. Kamu bisa meramalkan periode dimana akan ada lebih banyak arus kas masuk atau keluar. Ini membantumu mengambil tindakan proaktif untuk mengatasi tantangan likuiditas.
Perhitungan cash flow akan membantu bisnismu mengidentifikasi pola pembelian dan konsumsi persediaan. Dengan melihat bagaimana cash flow terpengaruh oleh perubahan dalam persediaan, kamu bisa mengoptimalkan persediaan untuk menghindari biaya penyimpanan yang tinggi sambil memastikan ketersediaan produk yang tepat pada waktu yang tepat.
Perhitungan cash flow juga sangat penting dalam mengukur potensi investasi. Cash flow yang positif dan konsisten menunjukkan kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan dan mengatasi kewajiban.
Cash flow membantumu mengevaluasi kinerja bisnis dari perspektif finansial. Ini membantumu memahami bagaimana bisnis yang kamu jalankan bisa menghasilkan uang dari aktivitas inti.
Dengan memahami arus kas yang masuk dan keluar, kamu dapat mengendalikan pengeluaran bisnis secara lebih cermat. Kamu dapat mengidentifikasi area di mana pengeluaran mungkin berlebihan atau tidak efisien.
Cash flow yang positif adalah prasyarat untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan menghitung cash flow, kamu dapat merencanakan dan mendukung rencana pertumbuhan bisnis tanpa mengorbankan likuiditas.
Memahami cash flow adalah kunci sukses finansial bagi bisnis yang kamu jalankan. Jangan biarkan ketidakpastian menghalangi pertumbuhan bisnismu, dapatkan kendali penuh atas keuangan bisnismu dengan menghitung cash flow secara cermat. Raih keseimbangan dan temukan potensi yang belum tergali bersama Delegasi!
Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.
Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.
Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.
Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.