Menghitung Imbal Hasil dari Investasi Bisnis

Edukasi Bisnis

July 21, 2023

Krisna Prihantoro

Bisnis memerlukan investasi yang tepat untuk tumbuh dan berkembang. Namun, sebagai pemilik bisnis, terkadang sulit untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan akan memberikan imbal hasil yang sesuai harapan. Keraguan ini bisa menjadi penghalang dalam perkembangan bisnis Anda.

Di sinilah konsep imbal hasil atas investasi atau lazim disebut dengan ROI menjadi penting. Ini adalah metrik yang membantu Anda merasa lebih yakin dalam mengambil keputusan keuangan terkait investasi. Semua hal tentang ROI  mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara menghitungnya bisa Anda simak dalam artikel ini.

Apa Itu Imbal Hasil atas Investasi?

Imbal Hasil

Secara sederhana, pengertian imbal hasil atas investasi atau ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur pengembalian investasi relatif terhadap biayanya. Ini mengacu pada perbandingan antara jumlah keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi dengan total biaya atau dana yang diinvestasikan dalam proyek tersebut.  

Ini adalah cara untuk menilai sejauh mana investasi tersebut berhasil atau tidak, dengan mempertimbangkan hasilnya dibandingkan dengan seberapa besar investasi yang telah dilakukan. Secara umum, semakin rendah biaya investasi dan semakin tinggi laba bersih yang diperoleh, maka ROI akan semakin positif dan semakin menguntungkan kemungkinan investasi tersebut.

ROI digunakan secara luas karena penghitungannya relatif mudah dan dapat diterapkan pada semua jenis bisnis. Metrik ini juga sangat populer di bidang marketing, karena membantu pemilik bisnis dalam menentukan kelayakan sebuah kampanye marketing yang dijalankan.

Cara Menghitung Imbal Hasil atas Investasi  

Untuk menghitung imbal hasil atas investasi, Anda dapat menggunakan rumus dasar:

ROI = 100% * Keuntungan Bersih / Biaya Investasi

Dalam rumus ini, "Keuntungan Bersih" merupakan jumlah uang total yang Anda peroleh dari investasi, sedangkan "Biaya Investasi" merupakan total dana yang Anda keluarkan untuk melakukan investasi tersebut.  

Setelah menghitung keuntungan bersih dan biaya investasi, Anda hanya perlu membagi keuntungan bersih dengan biaya investasi, kemudian hasilnya dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan persentase imbal hasil atas investasi.

Perhatikan detail langkah-langkah dalam menghitung imbal hasil dari investasi di bawah ini!

1. Tentukan Keuntungan Bersih  

Keuntungan bersih merupakan jumlah uang total yang Anda peroleh dari suatu investasi. Dengan kata lain, ini adalah laba atau imbal hasil yang Anda dapatkan jika Anda melanjutkan dengan investasi tersebut. Untuk menghitung keuntungan bersih, caranya cukup sederhana. Anda tinggal mengurangkan total pengeluaran investasi dari total pendapatan yang diperoleh dari investasi tersebut.

Contoh:

Jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 dalam proyek bisnis dan kemudian mendapatkan pendapatan total Rp15.000.000 dari investasi tersebut, maka keuntungan bersihnya adalah:

Keuntungan Bersih = Pendapatan Total - Total Pengeluaran

Keuntungan Bersih = Rp15.000.000 - Rp10.000.000

Keuntungan Bersih = Rp5.000.000

2. Hitung Biaya Investasi

Setelah mengetahui keuntungan bersih, langkah berikutnya adalah menghitung biaya investasi Anda. Untuk menghitung angka ini, Anda harus menjumlahkan biaya tetap (misalnya, biaya pembelian peralatan atau biaya pendaftaran usaha) dengan biaya variabel (misalnya, biaya bahan baku atau biaya produksi). Ini akan memberikan total biaya investasi yang telah Anda keluarkan.

Contoh:

Jika biaya tetap investasi adalah Rp2.000.000 dan biaya variabelnya adalah Rp3.000.000, maka total biaya investasi adalah:

Total Biaya Investasi = Biaya Tetap + Biaya Variabel

Total Biaya Investasi = Rp2.000.000 + Rp3.000.000

Total Biaya Investasi = Rp5.000.000

3. Bagi Keuntungan Bersih dengan Biaya Investasi

Langkah selanjutnya adalah membagi angka keuntungan bersih dengan total biaya investasi. Ini akan memberikan Anda angka ROI dalam bentuk desimal.

Contoh:

ROI = Keuntungan Bersih / Total Biaya Investasi

ROI = Rp5.000.000 / Rp5.000.000

ROI = 1

4. Kalikan Hasil dengan 100%

Terakhir, kalikan angka desimal ROI dengan 100, sehingga Anda mendapatkan ROI akhir dalam bentuk persentase.

Contoh Perhitungan dalam Rupiah:

ROI Akhir = ROI x 100

ROI Akhir = 1 x 100

ROI Akhir = 100%

Jadi, dalam contoh ini, ROI atau imbal hasil atas investasi yang telah Anda keluarkan adalah 100%. Ini berarti investasi Anda menghasilkan keuntungan sebesar 100% dari total  investasi yang Anda keluarkan.

Meski terlihat mudah, perhitungan imbal hasil atas investasi membutuhkan kecermatan dan ketelitian tinggi. Bagi Anda yang sibuk dengan berbagai urusan bisnis lain, menghitung ROI bisa menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu.

Sebagai asisten keuangan virtual, perhitungan ROI menjadi salah satu layanan yang biasa ditangani Delegasi ketika membantu klien dari berbagai industri. Pelajari keahlian dan pengalaman Delegasi sebagai solusi terjangkau untuk perhitungan ROI bisnis Anda di sini.

Manfaat Perhitungan Imbal Hasil Atas Investasi

Menghitung Imbal Hasil dari Investasi Bisnis

Dalam berbagai aspek perhitungan imbal hasil atas investasi atau ROI memiliki manfaat yang signifikan bagi bisnis Anda. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan ROI:

Efisiensi Investasi

Imbal hasil atas investasi menunjukan dengan jelas investasi mana yang paling efisien atau tidak, sehingga Anda bisa menghindari investasi yang kurang menguntungkan. Ini membantu Anda mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik dan meningkatkan kinerja keuangan bisnis Anda.

Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Dengan wawasan dari analisa ROI yang akurat, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana yang berbasiskan fakta. Anda bisa membandingkan ROI dari berbagai proyek atau pilihan investasi, dan memilih salah satu yang paling menguntungkan untuk bisnis Anda.

Mengukur Performa Bisnis

ROI adalah salah satu indikator utama untuk menilai performa sebuah bisnis. Dengan mengukur ROI secara teratur, Anda dapat melihat penurunan atau kenaikan kinerja bisnis Anda. Hal ini membantu Anda mengidentifikasi tren dan masalah yang mungkin mempengaruhi hasil bisnis Anda.

Evaluasi Strategi Marketing

Dalam konteks marketing, ROI sangat membantu mengukur efektivitas kampanye atau strategi marketing lainnya. Anda dapat melihat apakah kampanye pemasaran tersebut berhasil atau tidak, dan mengoptimalkan strategi pemasaran berdasarkan hasil ROI yang diperoleh.

Mitigasi Risiko

Bagi investor atau pemilik bisnis, ROI adalah faktor penting dalam menentukan apakah suatu proyek layak untuk dibiayai atau tidak. ROI yang baik akan menarik investor dan memberikan keyakinan bahwa proyek tersebut berpotensi menghasilkan keuntungan yang baik. Selain itu, perhitungan ROI juga membantu dalam mengidentifikasi risiko potensial dalam investasi.

Pengelolaan Keuangan yang Lebih Efektif

Dengan memahami ROI dari setiap investasi atau proyek, Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik. Anda dapat mengetahui investasi mana yang memberikan hasil terbaik dan mengalokasikan dana Anda sesuai dengan prioritas dan potensi keuntungan.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari perhitungan imbal hasil dari investasi, penting bagi Anda untuk mengumpulkan data yang akurat dan menyeluruh serta menggunakan metode perhitungan yang tepat. Bersama Delegasi, Anda akan mendapatkan wawasan berharga dari perhitungan dan analisa ROI yang akurat.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.