Laporan Laba Rugi: Pengertian, Unsur, dan Cara Membuatnya

Akuntansi & Ekonomi

February 8, 2023

Amry Nur Hidayat

Laporan Laba Rugi: Pengertian, Unsur, Cara Membuat, dan Contohnya

Laporan laba rugi merupakan hal penting dalam dunia bisnis. Laporan ini akan membantu mengukur performa perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Tanpa disusunnya laporan, maka akan terdapat beberapa masalah seperti tidak adanya ukuran pada usaha, kurangnya transparansi keuangan, hingga gagalnya perencanaan bisnis.

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi atau income statement dapat dipahami sebagai bentuk laporan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan keuntungan atau kerugian dari sebuah perusahaan pada suatu periode. Dalam kesimpulannya, bentuk laporan ini memberi gambaran tentang keuntungan atau kerugian. Oleh karena itu, laporan laba rugi sangat penting bagi pemilik bisnis, investor, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. 

Secara praktis, laporan ini dapat digunakan untuk memahami kondisi finansial perusahaan. Informasi di dalamnya akan membantu perusahaan dalam mengambil langkah dan membuat rencana untuk periode selanjutnya. 

Tujuan Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dibuat dengan tujuan mengukur keuntungan atau menyusun  strategi agar untung di periode waktu selanjutnya. Tanpa adanya laporan ini, penyelenggara bisnis tidak akan memiliki acuan perencanaan. Selain itu, berbagai tujuan utama dari pembuatan laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

1. Menilai kondisi finansial

Laporan laba rugi membantu pemilik bisnis dan investor untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu.

2. Membuat keputusan bisnis

Laporan laba rugi memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan bisnis yang akan dilakukan di masa mendatang.

3. Menentukan tren bisnis

Laporan laba rugi membantu untuk menentukan tren bisnis, seperti peningkatan atau penurunan pendapatan dan laba.

4. Memenuhi kewajiban Pelaporan 

Laporan laba rugi juga dibuat untuk memenuhi kewajiban pelaporan  yang ditetapkan oleh regulasi keuangan dan perpajakan. Jika laporan tidak dibuat, maka akan ada konsekuensi hukum yang harus diterima.

5. Membandingkan kinerja dengan industri

Laporan laba rugi memungkinkan perusahaan untuk membandingkan kinerja mereka dengan industri sejenis atau industri lain dan mengukur efisiensi bisnis yang dijalankan.

Manfaat Laporan Laba Rugi

Pada dasarnya, laporan laba rugi berguna sebagai bukti penghitungan keuntungan sebuah bisnis. Namun, secara lebih rinci, laporan ini juga berguna untuk mengukur faktor-faktor lain yang mempengaruhi keuntungan bisnis. Selain itu, berapa manfaat dari membuat laporan laba rugi di antaranya adalah:

1. Mengevaluasi kinerja perusahaan

Laporan laba rugi akan bermanfaat dalam menilai keuntungan dan kerugian sebuah bisnis. Selanjutnya dapat diselidiki bagian yang menimbulkan beban.

2. Mengembangkan perusahaan

Dengan memperhatikan pengeluaran yang efektif, perusahaan bisa mengembangkan bisnisnya menjadi lebih efisien.

3. Menilai risiko

Laporan laba rugi membantu menilai risiko tertentu dari sebuah perusahaan, sehingga nantinya dapat dilakukan langkah tertentu untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

4. Tolok ukur perusahaan

Laporan laba rugi menjadi tolok ukur bagi perusahaan untuk lebih disiplin atau mengganti strategi produksi yang digunakan. Kesalahan yang dilakukan bagian struktur pelaksana bisnis juga dapat terlihat dari laporan ini. 

5. Analisis strategi perusahaan

Laporan ini dapat menganalisis strategi perusahaan dan memastikan strategi tersebut efektif.

6. Profil perusahaan

Laporan yang menyebut bahwa laba yang diperoleh sangat besar dapat meningkatkan nilai profil perusahaan. Selanjutnya, hal tersebut akan mempengaruhi kepercayaan investor dan pemegang saham.

infografik laporan laba rugi

Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dapat berbeda-beda antar perusahaan. Hal itu karena pendapatan dan pengeluaran tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan. Namun, ada beberapa unsur umum yang selalu ada di format laporan laba rugi, yaitu:

1. Pendapatan penjualan

Apa yang dimaksud sebagai pendapatan penjualan adalah seluruh hasil yang diperoleh dari penjualan produk, baik berupa barang atau jasa. 

2. Harga pokok penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan adalah seluruh biaya yang berhubungan langsung dengan proses produksi barang atau jasa. Biaya-biaya seperti bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi masuk ke bagian ini. 

3. Laba kotor

Laba atau keuntungan kotor dihitung dengan mengurangkan seluruh hasil penjualan produk dengan HPP.

4. Beban pemasaran

Pemasaran yang meliputi periklanan atau promosi adalah pengeluaran yang ditanggung selama proses produksi dan selama proses penjualan. Hal ini meliputi pengenalan produk sampai operasional penjangkauan konsumen.  

5. Beban umum dan administrasi 

Tidak hanya produksi, penjualan produk pun menimbulkan beban biaya yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, beban umum dan administrasi yang terkait dengan operasional bisnis juga harus dihitung. 

6. EBITDA

EBITDA adalah seluruh dana yang dihasilkan dari penjualan produk yang belum dikurangi beban bunga tanggungan perusahaan, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

7. Depresiasi dan amortisasi

Setiap aset perusahaan akan mengalami penurunan kemampuan ekonomis. Hal tersebut harus diperhitungkan menggunakan teknik depresiasi dan amortisasi, yaitu pencatatan nilai penurunan dari aset tetap seperti bangunan, peralatan, dan mesin. Depresiasi merupakan penurunan nilai dari aset berwujud, sedangkan amortisasi untuk aset tidak berwujud seperti hak paten. 

8. Pendapatan operasional atau EBIT

Pendapatan operasional adalah laba dari produksi sebuah bisnis secara reguler. Artinya, pendapatan ini belum terkena pengurangan biaya non-operasional, bunga, dan pajak.

9. Bunga

Jika bisnis mendapatkan tambahan modal berupa utang, maka bunga harus diperhitungkan. Bunga adalah beban atau pendapatan dari pinjaman yang dibagikan sebagai unsur terpisah.

10. Beban pajak

Beban pajak adalah beban yang harus dibayar perusahaan berdasarkan regulasi pemerintah. Setiap daerah dan setiap level bisnis akan berbeda-beda jumlahnya.

Jenis dan Contoh Laporan Laba Rugi

Secara umum, terdapat dua bentuk atau jenis laporan laba dan rugi yang digunakan oleh perusahaan jasa maupun produk. Dua jenis laporan tersebut yaitu bentuk single step dan bentuk multiple step. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua jenis laporan laba rugi tersebut:

1. Laporan laba rugi bentuk single step

Laporan laba rugi jenis single step menempatkan semua pendapatan pada bagian awal, lalu diikuti oleh seluruh beban dan kerugian atau beban. Selanjutnya, hasil pengurangan atau selisih antara seluruh pendapatan dan beban disebut sebagai laba.

Rumus penghitungan laba rugi dalam bentuk single step adalah sebagai berikut: 

Laba Bersih= Pendapatan - Beban

contoh laporan laba rugi single step

2. Laporan Laba Rugi Bentuk Multiple Step

Laporan dalam bentuk ini membagi transaksi menjadi operasi dan non-operasi. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah membandingkan biaya dan beban dengan pendapatan. Untuk menghitung laba rugi multiple step, digunakan rumus sebagai berikut:

Laba kotor= Penjualan bersih - Harga pokok penjualan

Pendapatan operasional= Laba kotor - Biaya operasional

Laba Bersih= Pendapatan operasional + Barang Non-operasi

contoh laporan laba rugi multiple step

Cara Membuat Laporan Laba Rugi

Untuk membuat laporan laba rugi, dibutuhkan data keuangan perusahaan yang akurat mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Oleh karena itu, pencatatan aktivitas bisnis sangatlah penting. Jika data sudah dikumpulkan, langkah-langkah dasar untuk membuat laporan adalah sebagai berikut:

1. Tentukan periode pelaporan

Pilih periode waktu pelaporan yang ingin dimuat mulai dari tahunan, triwulanan, atau bulanan. Pada dasarnya, perusahaan publik legal harus melaporkan keuangan setiap triwulan dan tahunan sesuai aturan hukum. Perusahaan pada umumnya membuat laporan secara bulanan. 

2. Buat neraca percobaan

Buat laporan neraca percobaan sederhana secara manual atau memanfaatkan perangkat lunak akuntansi. Neraca percobaan yang dimaksud harus menampilkan saldo akhir setiap akun buku besar, dihitung pada periode waktu tertentu.

3. Hitung pendapatan kotor

Tentukan total pendapatan dari penjualan produk bisnis untuk periode tertentu. Hitung semua pendapatan penjualan  yang diperoleh, termasuk pembayaran belum diterima (masih berstatus piutang). 

4. Tentukan harga pokok penjualan (HPP)

Hitung HPP yang mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan baku, dan biaya overhead untuk menyediakan barang atau jasa. Tambahkan semua unsur HPP dalam laporan neraca percobaan dan masukkan jumlah total dalam laporan laba rugi. 

5. Hitung gross margin

Untuk mendapatkan nilai margin kotor, kurangi total pendapatan dengan HPP dalam laporan laba rugi.

6. Masukkan biaya operasional

Tambahkan semua biaya operasional ke dalam laporan laba rugi sebagai unsur biaya penjualan dan administrasi.

7. Hitung pendapatan sebelum pajak

Untuk memperoleh nilai pendapatan sebelum pajak, kurangi nilai gross margin dengan total biaya penjualan dan administrasi. Pada level bisnis tertentu, langkah ini menjadi langkah akhir karena belum memiliki kewajiban pajak. 

8. Tambahkan pajak penghasilan

Hitung pajak pendapatan dengan cara mengalikan persentase tarif pajak negara dengan pendapatan perusahaan sebelum pajak. Masukkan hasilnya dalam laporan laba rugi. Pengecualian untuk bisnis dengan omzet tertentu, perhitungan pajak dihitung berdasarkan jumlah penjualan (peredaran bruto) dikali tarif pajak, bukan dari pendapatan sebelum pajak yang diperoleh dari perhitungan diatas. 

9. Hitung pendapatan bersih

Di tahap akhir, kurangi pendapatan sebelum pajak dengan pajak untuk melihat berapa besar pendapatan bersih bisnis.

Pakai Delegasi untuk Membuat Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi tidak dapat ditiadakan dalam sebuah bisnis. Untuk membuatnya, kamu dapat mempekerjakan SDM profesional atau pun memanfaatkan platform digital seperti Delegasi

Delegasi adalah asisten keuangan virtual yang dapat digunakan untuk membuat laporan keuangan bisnis berbagai level, termasuk UMKM. Selain dapat menghemat tenaga dan waktu, platform ini juga dapat melakukan kalkulasi secara lebih akurat. 

Memanfaatkan Delegasi, pemilik bisnis tidak perlu melakukan input manual untuk mengetahui omzet kotor, biaya operasional, dan berbagai unsur arus kas. Dengan begitu, kondisi keuangan usaha pun secara lebih mudah dapat dipahami. 

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan laporan laba rugi?

Laporan laba rugi adalah bentuk laporan yang menunjukkan hasil keuangan dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini menunjukkan pendapatan dan beban yang diperoleh dan dikeluarkan oleh perusahaan. 

2. Apa tujuan dari laporan laba rugi?

Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu. Laporan ini juga membantu dalam pengambilan keputusan bisnis dan mengevaluasi kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Informasi dalam laporan laba rugi juga bisa digunakan oleh berbagai pihak, seperti investor, kreditor, pemilik, dan pemerintah, untuk menilai kondisi finansial dan prospek perusahaan.

3. Apa saja isi dari laporan laba rugi?

Bagian yang menyusun laporan laba rugi dapat berbeda-beda, sesuai kebutuhan dan jenis bisnis yang dijalankan. Secara umum, laporan laba rugi memiliki beberapa bagian berikut:

1. Pendapatan/Penjualan

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

3. Laba Kotor

4. Beban Pemasaran

5. Beban Umum dan Administrasi 

6. EBITDA

7. Depresiasi dan Amortisasi

8. Pendapatan Operasional (atau EBIT)

9. Bunga

10. Beban Pajak

4. Laporan laba rugi dibuat kapan?

Laporan laba rugi biasanya dibuat setiap akhir periode keuangan, seperti setiap bulan, triwulan, atau tahun. Periode ini bisa berbeda-beda tergantung pada jenis perusahaan dan kebijakan akuntansi yang berlaku. Laporan laba rugi ini berguna untuk menentukan kinerja perusahaan selama periode tersebut dan membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.