Ketahui Risiko Mengembangkan Bisnis dengan Utang Usaha

Edukasi Bisnis

August 22, 2023

Hanna Khairunnisa

Mengembangkan bisnis adalah langkah yang diambil oleh banyak pemilik bisnisuntuk meraih pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang. Namun, di dalam perjalanan tersebut, ada keputusan penting yang harus diambil, termasuk pertimbangan untuk menggunakan utang usaha sebagai sumber pendanaan. Walaupun utang usaha bisa menjadi alat yang kuat untuk memperluas bisnis, itu juga membawa risiko yang signifikan. Kali ini, Delegasi akan membahas secara rinci tentang risiko mengembangkan bisnis dengan utang usaha, serta cara-cara untuk mengelola risiko tersebut.

Apa Itu Utang Usaha?

Utang usaha adalah bentuk pendanaan di mana pemilik bisnis meminjam uang dari pihak luar untuk mendanai operasi dan pertumbuhan bisnis. Ini bisa meliputi pinjaman bank, obligasi pemilik bisnis, kredit perdagangan, atau pinjaman dari investor pribadi.

Meskipun utang usaha dapat memberikan modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis, perlu diingat bahwa setiap bentuk utang datang dengan kewajiban untuk mengembalikan dana yang dipinjam, seringkali dengan bunga.

Risiko-risiko Mengembangkan Bisnis dengan Utang Usaha

Adapun risiko yang ditanggung pemilik bisnis menjalankan bisnis dengan cara berhutang adalah sebagai berikut.

1. Beban Keuangan yang Berat

Utang usaha meningkatkan beban keuangan pemilik bisnis dalam bentuk pembayaran bunga dan angsuran utang. Ini dapat mengurangi fleksibilitas keuangan dan menghambat kemampuan pemilik bisnis untuk berinovasi atau menanggapi perubahan pasar.

2. Risiko Bunga Naik

Jika suku bunga naik, biaya bunga atas utang juga akan meningkat. Hal ini dapat memberikan dampak negatif pada profitabilitas pemilik bisnis dan membebani cash flow.

3. Ketergantungan pada Hutang

Terlalu bergantung pada utang usaha untuk mendanai operasi dan ekspansi bisnis dapat membuat pemilik bisnis rentan jika terjadi situasi yang mengakibatkan sulitnya mengakses utang, seperti ketidakstabilan ekonomi.

4. Kerugian Akibat Utang yang Tidak Terkelola Baik

Jika utang tidak dikelola dengan baik, pemilik bisnis bisa mengalami kesulitan dalam membayar angsuran dan bunga, bahkan hingga ke titik kebangkrutan.

5. Ketidakpastian Pasar

Utang usaha bisa menjadi beban yang lebih berat jika pasar mengalami fluktuasi atau penurunan. Penurunan pendapatan atau permintaan bisa membuat pemilik bisnis kesulitan membayar utang.

Cara Mengelola Hutang dalam Bisnis

Mengelola hutang dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan keuangan bisnis Anda. Dalam menjalankan bisnis, ada saat-saat di mana meminjam uang atau menggunakan hutang diperlukan untuk mendanai operasi, ekspansi, atau proyek tertentu.

Namun, pengelolaan hutang yang buruk dapat mengakibatkan beban keuangan yang berat dan risiko finansial. Berikut adalah beberapa cara tepat untuk mengelola hutang saat menjalankan bisnis

1. Pahami Tujuan Peminjaman

Sebelum Anda mengambil hutang, tentukan dengan jelas tujuan dari peminjaman tersebut. Apakah itu untuk mendanai ekspansi, investasi dalam inventaris, meningkatkan produksi, atau tujuan lainnya. Memahami tujuan peminjaman akan membantu Anda memastikan bahwa dana yang dipinjam digunakan secara efektif dan menghasilkan pengembalian yang diharapkan.

2. Buat Rencana Pembayaran yang Teratur

Buatlah rencana pembayaran yang teratur dan realistis untuk hutang Anda. Hitung berapa besar angsuran yang perlu dibayarkan setiap bulan dan pastikan bahwa bisnis memiliki cukup arus kas untuk menutup pembayaran tersebut tanpa mengganggu operasi harian.

3. Utang Sesuai Kemampuan

Pastikan bahwa jumlah hutang yang Anda ambil sesuai dengan kapasitas bisnis untuk membayar kembali. Jangan terjebak dalam utang yang terlalu besar hingga menyebabkan beban keuangan yang tidak bisa diatasi.

4. Bandingkan Pilihan Peminjaman

Sebelum memutuskan mengambil hutang, bandingkan berbagai opsi peminjaman yang tersedia. Ini termasuk bank, lembaga keuangan non-bank, dan investor pribadi. Pilih opsi yang menawarkan suku bunga dan persyaratan pembayaran yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

5. Periksa Persyaratan dan Biaya

Pastikan Anda memahami dengan jelas persyaratan dan biaya yang terkait dengan hutang yang Anda ambil. Ini termasuk suku bunga, biaya administrasi, biaya keterlambatan, dan syarat-syarat lainnya. Hindari terjebak dalam kesepakatan yang tidak menguntungkan.

6. Pantau Utang dengan Cermat

Pantau utang Anda secara berkala. Pastikan bahwa Anda selalu tahu berapa jumlah hutang yang harus dibayar, berapa bunga yang diperlukan, dan kapan jatuh tempo pembayaran. Ini akan membantu Anda menghindari keterlambatan pembayaran yang dapat berdampak negatif pada kredibilitas bisnis Anda.

Cara Siap Finansial dalam Berbisnis

Dengan risiko berbisnis dengan cara berhutang, tentu bukanlah hal yang bijak. Namun, hal tersebut sah-sah saja dilakukan jika tidak ada cara lain asalkan Anda memiliki perhitungan yang tepat.

Tidak ada salahnya menunda berbisnis jika Anda belum memiliki finansial yang baik. Bagi Anda yang belum mencapainya, berikut ini adalah tips siap finansial dalam berbisnis.

1. Persiapkan Dana Darurat

Persiapan dana darurat adalah langkah pertama yang penting dalam memastikan kesiapan finansial dalam berbisnis. Sebagai pemilik bisnis, Anda akan menghadapi berbagai situasi tak terduga, seperti penurunan pendapatan, biaya tak terduga, atau perubahan pasar. Mempersiapkan dana darurat yang cukup akan memberikan perlindungan saat keadaan sulit, sehingga Anda tidak terjebak dalam kondisi keuangan yang buruk.

2. Hindari Utang Konsumtif

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik bisnis adalah mengandalkan utang konsumtif atau hutang yang tidak produktif untuk mendanai bisnis. Utang semacam ini dapat mengakibatkan beban finansial yang berlebihan dan menghambat pertumbuhan bisnis. Sebaliknya, fokuslah pada penggunaan utang yang produktif, seperti investasi yang diharapkan akan menghasilkan pengembalian yang lebih besar di masa depan.

3. Rencanakan Alur Kas

Merencanakan alur kas adalah langkah penting dalam mengelola keuangan bisnis secara efektif. Dengan merinci pemasukan dan pengeluaran Anda, Anda dapat menghindari kejutan finansial dan menjaga keseimbangan antara pendapatan dan biaya. Rencana alur kas membantu Anda mengidentifikasi pola pengeluaran yang tidak efisien atau penghasilan yang lebih tinggi dari perkiraan, yang bisa digunakan untuk pertumbuhan bisnis.

Memutuskan untuk mengembangkan bisnis dengan utang usaha adalah langkah berani yang perlu diambil dengan penuh kewaspadaan. Ada manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan utang, namun juga ada risiko yang harus dikelola dengan bijak.

Perencanaan keuangan yang cermat, pemilihan sumber pendanaan yang tepat, dan manajemen utang yang efektif adalah langkah penting untuk menghindari jebakan-jebakan yang terkait dengan utang usaha. Dengan pendekatan yang tepat, bisnis Anda dapat tumbuh dan berkembang dengan stabil dan berkelanjutan.

Kesiapan finansial adalah aspek yang tidak bisa diabaikan dalam berbisnis. Memiliki kesehatan finansial yang baik bukan saja sebuah keuntungan dalam berbisnis, Anda juga akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan bisnis dan meraih kesuksesan yang berkelanjutan.

Memahami keuangan bisnis Anda dengan baik akan memberikan Anda kendali lebih besar atas pertumbuhan dan perkembangan bisnis Anda secara keseluruhan. Delegasi dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan bisnis secara cepat dan akurat. Hal ini akan membantu Anda dalam memantau kinerja keuangan usaha yang dijalankan

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.