Jenis Cash Flow yang Pebisnis Perlu Tahu dan Cara Menghitungnya

Edukasi Bisnis

August 20, 2023

Krisna Prihantoro

Cash flow merupakan komponen vital yang bisa diibaratkan sebagai darah yang mengalir dalam tubuh bisnis kamu. Karenanya, penting untuk memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai jenis cash flow untuk membantumu mengelola dan merencanakan langkah-langkah bisnis dengan lebih cerdas.

Meskipun kamu mungkin telah memiliki pemahaman intuitif mengenai pentingnya cash flow, namun memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang bagaimana cash flow berfungsi secara nyata sangatlah penting. Mari kita telusuri konsep cash flow serta bagaimana cara untuk menghitungnya guna memastikan kesehatan finansial bisnismu.

Bagaimana Konsep Cash Flow dalam Bisnis?

jenis cash flow

Konsep cash flow sangat penting untuk mengukur kesehatan keuangan sebuah bisnis. Cash flow melibatkan aliran uang yang masuk dan keluar dari bisnismu. Memahami konsep ini membantumu mengelola keuangan dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih informasional.

Arus Kas Positif

Arus kas positif terjadi ketika total uang yang masuk ke dalam bisnis kamu melebihi total uang yang keluar. Ini menunjukkan bahwa bisnismu memiliki kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak uang tunai dari operasional dan transaksi bisnisnya.  

Arus kas positif memberi banyak manfaat, misalnya meningkatnya likuiditas, kemampuan untuk membayar utang dan biaya operasional, peluang untuk berinvestasi dalam pertumbuhan bisnis, serta memberikan cadangan keuangan untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Arus Kas Negatif

Arus kas negatif terjadi ketika uang yang keluar dari bisnis melebihi uang yang masuk. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti biaya operasional yang tinggi, pembayaran utang yang besar, atau pendapatan yang menurun.  

Arus kas negatif tidak selalu berarti bahwa bisnis mengalami kerugian, namun lebih mencerminkan pengelolaan keuangan yang kurang efektif. Terlalu banyak kewajiban atau pembayaran yang tidak terencana dapat menyebabkan arus kas negatif dan potensi masalah likuiditas.

Penting untuk diingat bahwa arus kas yang positif adalah tujuan utama bagi bisnis, karena ini menunjukkan kesehatan finansial yang baik dan kemampuan untuk mengelola kewajiban serta peluang pertumbuhan.  

Namun, dalam beberapa kasus, bisnis mungkin mengalami arus kas negatif sementara akibat investasi besar atau strategi pertumbuhan jangka panjang. Pada akhirnya, penting untuk mengelola arus kas dengan bijak agar bisnis dapat beroperasi secara berkelanjutan dan sukses dalam jangka panjang.

Untuk menghitung dan menganalisis arus kas dengan lebih akurat, Delegasi menyediakan dukungan pelaporan semua transaksi tunai yang terjadi selama periode tertentu. Ini termasuk arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Ikuti tautan ini untuk melihat apa saja kemudahan yang ditawarkan Delegasi.

Jenis Cash Flow dan Cara Menghitungnya

menghitung jenis cash flow

1. Free Cash Flow

Free cash flow atau arus kas bebas mengukur seberapa banyak uang yang tersedia untuk bisnismu setelah mempertimbangkan biaya operasional dan investasi modal yang diperlukan. Ini adalah uang yang dapat kamu gunakan untuk membayar kreditur, membayar dividen kepada pemegang saham, atau melakukan investasi lebih lanjut dalam bisnis.

Free cash flow = Operating Cash Flow - Pengeluaran Modal

2. Operating Cash Flow

Jenis cash flow ini bisa dipaakai untuk mengukur aliran uang dari kegiatan operasional inti bisnis, seperti penjualan produk atau jasa. Ini adalah indikator penting kesehatan operasional perusahaan.

Operating Cash Flow = Pendapatan Bersih + Biaya Non-Kas - Pajak + Penyesuaian Non-Kas

3. Cash Flow from Investing

Cash Flow from Investing mencerminkan seberapa banyak uang yang digunakan atau dihasilkan oleh bisnismu dalam kegiatan investasi, seperti membeli atau menjual aset.

Cash Flow from Investing = Cash Flow Masuk dari Penjualan Aset – Cash Flow Keluar untuk Pembelian Aset

4. Cash Flow from Financing

Jenis cash flow ini menggambarkan aliran uang yang berasal dari atau digunakan untuk pendanaan bisnis, seperti penerbitan saham baru, pembayaran dividen, atau pembayaran pinjaman.

Cash Flow from Financing = Cash Flow Masuk dari Penerbitan Saham atau Utang - Cash Flow Keluar untuk Pembayaran Dividen atau Pinjaman

5. Net Change in Cash

Net Change in Cash atau perubahan bersih dalam kas mengukur perbedaan antara saldo kas awal dan akhir suatu periode. Ini membantu mengidentifikasi apakah saldo kas bisnismu meningkat atau berkurang dalam periode tersebut.

Net Change in Cash = Saldo Kas Akhir - Saldo Kas Awal

Memahami dan melacak jenis cash flow membantumu mendapatkan wawasan yang lebih akurat tentang kesehatan finansial bisnismu. Kamu bisa melihat bagaimana uang mengalir di dalam dan keluar, serta bagaimana keputusan bisnis dapat memengaruhi arus kas dan keseimbangan keuangan secara keseluruhan.

Memisahkan cash flow menjadi komponen-komponen terpisah di atas bermanfaat untuk memudahkanmu memahami bagaimana uang bergerak. Bersama Delegasi, kamu bisa memecah cash flow menjadi lebih detail untuk melihat posisi keuangan bisnismu dengan lebih terperinci selama periode akuntansi tertentu.  

Metrik-Metrik untuk Melacak Cash Flow

Di bawah ini adalah beberapa metrik penting yang perlu kamu lacak untuk lebih memahami bagaimana cash flow mengalir dalam bisnis yang kamu jalankan.

1. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan adalah salah satu faktor utama yang berdampak pada cash flow. Kenaikan pendapatan, jika diimbangi dengan manajemen biaya yang baik, dapat mengarah pada peningkatan cash flow. Namun, penting untuk diingat bahwa pertumbuhan pendapatan yang cepat tidak selalu menghasilkan cash flow yang sehat jika biaya juga meningkat.

2. Burn Rate

Burn rate adalah tingkat di mana bisnismu menghabiskan uang, dan merupakan ukuran dari arus kas negatif atau pengeluaran. Ini adalah indikator penting jika bisnis kamu masih dalam tahap pengembangan atau startup. Burn rate yang tinggi tanpa adanya sumber pendanaan yang cukup bisa menjadi tanda masalah likuiditas atau keberlanjutan bisnis.

3. Rasio Kas Terhadap Utang  

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya dengan menggunakan kas yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan bisnismu untuk membayar utang dengan uang tunai yang ada.

4. Rasio Kas Terhadap Pendapatan  

Rasio ini mengukur seberapa besar persentase pendapatan yang dihasilkan bisnismu yang diubah menjadi arus kas. Ini membantu mengindikasikan sejauh mana bisnis kamu dapat mengonversi pendapatan menjadi uang tunai.

5. Rasio Arus Kas Operasional terhadap Utang

Rasio ini menunjukkan seberapa besar arus kas operasional yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan jumlah utang yang dimiliki. Ini memberikan gambaran tentang kemampuan bisnis kamu untuk membayar utangnya dengan arus kas operasional.

6. Rasio Pengeluaran Modal Terhadap Operating Cash Flow  

Rasio ini mengukur seberapa besar proporsi arus kas operasional yang digunakan untuk pengeluaran modal, seperti pembelian aset fisik baru. Rasio ini membantumu menilai efisiensi alokasi operating cash flow  untuk pertumbuhan jangka panjang.

7. Cash Conversion Cycle

Ini adalah metrik yang membantumu mengukur waktu yang diperlukan untuk mengubah inventaris menjadi uang tunai melalui penjualan. Ini membantumu mengidentifikasi efisiensi dalam mengelola persediaan dan piutang.

Pada akhirnya, pemahaman terhadap cash flow adalah landasan dari pengelolaan keuangan yang sukses. Bersama Delegasi, kamu memiliki kemampuan untuk menganalisis berbagai jenis cash flow dan menggali wawasan penting yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang bijak untuk memastikan kesehatan finansial bisnis yang kamu jalankan.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.