Cara Menerapkan Prinsip Pareto Terhadap Keuangan Usaha

Edukasi Bisnis

August 4, 2023

Krisna Prihantoro

Agar dapat sukses dalam industri yang kompetitif, pemilik usaha harus memaksimalkan pengelolaan keuangan untuk memaksimalkan return of investment (ROI Memang, proses ini tidaklah mudah, namun hasilnya akan membawa keuntungan jangka panjang. Untungnya, Anda dapat menerapkan prinsip Pareto sebagai panduan dalam pengelolaan keuangan.

Penerapan prinsip Pareto membantu mengidentifikasi aktivitas keuangan yang paling menguntungkan. Misalnya, Anda dapat mengetahui aktivitas atau investasi mana yang memberikan hasil terbaik untuk bisnis Anda.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara kerja prinsip Pareto dan yang paling penting, bagaimana menerapkan aturan 80/20 untuk meningkatkan kinerja bisnis Anda.  

Apa Itu Prinsip Pareto?

prinsip pareto

Prinsip Pareto adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa sebagian kecil dari penyebab atau usaha yang dilakukan seringkali menghasilkan sebagian besar hasil atau dampak. Prinsip ini juga dikenal dengan sebutan aturan 80/20. Konsep ini membantu Anda dalam mengutamakan tindakan yang paling penting dalam bisnis untuk memperoleh hasil maksimal.

Prinsip ini dikembangkan sejak tahun 1940 oleh konsultan manajemen berkebangsaan Armenia-Amerika bernama Joseph Juran. Nama Pareto pada prinsip ini diambil dari seorang ekonom Italia bernama Vilfredo Pareto, yang pada tahun 1906 mendokumentasikan bahwa 80% pendapatan berasal dari 20% populasi.

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa sekitar 80% dari pendapatan bisnis berasal dari 20% pelanggan yang paling setia. Itu adalah contoh sederhana dari prinsip Pareto. Meskipun bukan hukum pasti, namun Anda bisa menggunakan konsep ini untuk meningkatkan kinerja keuangan bisnis Anda.  

Secara keseluruhan, prinsip Pareto menunjukkan bahwa banyak aspek dalam kehidupan tidak didistribusikan secara merata. Prinsip Pareto juga dikenal sebagai "sedikit yang penting" dan "banyak yang bermanfaat."

Dalam berbagai situasi, Anda dapat mengamati bahwa sebagian kecil dari penyebab atau upaya memiliki dampak yang signifikan, sedangkan sebagian besar penyebab atau upaya memiliki pengaruh yang lebih sedikit.

Penerapan Prinsip Pareto dalam Keuangan Bisnis

Dalam konteks keuangan bisnis, penerapan Pareto dapat membantu bisnis Anda dalam mengidentifikasi aspek keuangan yang paling berpengaruh. Informasi tersebut penting untuk mengarahkan sumber daya ke arah yang paling menguntungkan. Di bawah ini adalah contoh penerapan prinsip pareto dalam keuangan bisnis.

1. Analisis Pelanggan dan Pendapatan

Melalui penerapan prinsip Pareto, bisnis Anda dapat mengidentifikasi 20% pelanggan yang memberikan 80% dari total pendapatan. Misalnya, sebagai pemilik sebuah bisnis ritel  Anda menemukan bahwa sebagian kecil dari pelanggan setia Anda merupakan kontributor pendapatan utama.  

Dengan begitu, Anda bisa memfokuskan usaha untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan hubungan dengan kelompok pelanggan tersebut. Anda juga bisa mengembangkan strategi khusus untuk menarik lebih banyak pelanggan berdasarkan profil pelanggan tersebut.

2. Analisis Produk

Penerapan aturan 80/20 dalam analisis produk dapat membantu Anda mengetahui produk atau layanan mana yang memberi kontribusi terbesar pada keuntuungan bisnis Anda. Misalnya, Anda menemukan bahwa produk unggulan Anda menghasilkan sebagian besar dari total pendapatan mereka.  

Dengan mengetahui produk yang paling menguntungkan, Anda bisa mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien untuk meningkatkan kualitas dan pemasaran produk-produk tersebut.

3. Pengelolaan Pengeluaran

Pengelolaan pengeluaran menjadi penting dalam upaya meningkatkan profitabilitas perusahaan. Melalui penerapan Pareto, Anda akan mampu mengidentifikasi dan mengendalikan sektor pengeluaran yang paling besar.  

Misalnya, dengan Pareto Anda menemukan bahwa biaya bahan baku dan produksi menjadi bagian terbesar dari pengeluaran bisnis Anda. Informasi tersebut menjadi dasar bagi Anda untuk mengefisiensikan proses produksi dan mencari alternatif bahan baku yang lebih murah.

Sebagai asisten keuangan virtual, Delegasi memiliki kemampuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi bahan baku yang pengeluarannya dapat ditekan dengan menggunakan prinsip Pareto. Simak bagaimana Delegasi membantu Anda mencapai efisiensi pengeluaran bahan baku Anda di sini.

4. Analisis Investasi

Prinsip Pareto juga dapat digunakan untuk mengelola investasi Anda dengan lebih efisien. Anda dapat mengidentifikasi proyek atau investasi yang memberikan ROI terbaik. Dengan  begitu Anda bisa fokus pada proyek-proyek yang paling menguntungkan.

5. Pengelolaan Utang

Dalam mengelola utang, prinsip Pareto dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber utang yang paling signifikan dan mengelola pembayaran dengan lebih efisien. Misalnya, Anda bisa memprioritaskan pembayaran utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu untuk mengurangi beban bunga secara keseluruhan. Ini akan membantu meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan bisnis Anda.

Cara Menerapkan Prinsip Pareto

menerapkan prinsip pareto

Cara menerapkan analisis Pareto untuk menekan pengeluaran bisnis adalah sebagai berikut:

Identifikasi Daftar Biaya Atau Pengeluaran

Kumpulkan data mengenai berbagai biaya atau pengeluaran bisnis Anda. Misalnya Anda bisa mengidentifikasi berbagai biaya operasional, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik, dan biaya pemeliharaan mesin.

Identifikasi Penyebab

Tentukan penyebab utama atau akar masalah yang berkontribusi pada biaya tinggi. Misalnya setelah melakukan identifikasi, Anda menemukan bahwa peningkatan harga bahan baku dan tingginya tingkat pemborosan produksi menjadi faktor utama yang menyebabkan tingginya pengeluaran.

Beri Skor Pada Setiap Biaya

Beri nilai atau skor pada setiap biaya berdasarkan besarnya dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap keuangan bisnis. Skor ini mencerminkan sejauh mana biaya tersebut mempengaruhi profitabilitas atau efisiensi perusahaan.

Kelompokkan Biaya Berdasarkan Faktor Penyebab

Gabungkan biaya-biaya yang memiliki faktor penyebab yang serupa. Hitung skor kolektif dari setiap kelompok biaya.  

Analisis Pareto dan Prioritaskan tindakan

Identifikasi kelompok biaya yang memiliki kontribusi tertinggi, karena itu adalah area yang harus diutamakan dalam upaya pengurangan biaya atau pengeluaran. Di sini Anda bisa memprioritaskan tindakan untuk mengurangi eningkatan harga bahan baku dan tingginya tingkat pemborosan produksi.

Penerapan prinsip Pareto tersebut Akan membantu bisnis Anda mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan profitabilitas serta pertumbuhan jangka panjang. Prinsip ini bukan hanya teori belaka, namun merupakan alat praktis yang dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan strategis dalam mengelola keuangan bisnis Anda.

Meski begitu, seperti semua konsep analisis bisnis lainya, prinis Pareto juga memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah kemungkinan mengabaikan komplikasi kecil selama analisis, yang dapat tumbuh menjadi masalah yang lebih besar seiring berjalannya waktu.  

Namun, bersama Delegasi yang telah berpengalaman menangani klien dalam berbagai industi, kesalahan tersebut akan bisa diatasi sehingga Anda bisa fokus pada hal-hal yang memberikan dampak terbesar bagi kesuksesan bisnis Anda.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.