Tips Mengelola Keuangan Bisnis Rumahan Omzet Besar

Tips Marketing

August 28, 2023

Krisna Prihantoro

Bisnis rumahan telah menjadi pilihan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, baik sebagai pekerjaan utama maupun pekerjaan sampingan. Fleksibilitas yang ditawarkan dalam menggabungkan kenyamanan lingkungan pribadi dengan peluang berwirausaha telah menjadi daya tarik tersendiri.  

Meskipun demikian, mengelola keuangan bisnis rumahan bukanlah tugas yang sederhana, terutama ketika omzet yang dihasilkan terus berkembang hingga mencapai jumlah yang signifikan. Kesalahan kecil dalam pengelolaan keuangan bisa menjadi bumerang yang menyebabkan kebangkrutan dengan cepat.  

Oleh karena itu, bagi kamu yang menjalankan bisnis rumahan, memahami konsep-konsep dasar keuangan dan menerapkan strategi yang tepat guna menjaga stabilitas finansial merupakan langkah yang wajib dilakukan terelakkan.  

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang kesalahan umum yang sering dilakukan dalam mengelola keuangan bisnis rumahan, serta memberikan berbagai Tips mengelola keuangan bisnis rumahan. Simak hingga tuntas agar memperoleh wawasan mendalam dan solusi praktis dalam menghadapi tantangan keuangan bisnis rumahan.

Kesalahan Umum Dalam Mengelola Keuangan Bisnis Rumahan

Mari kita lihat kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik bisnis rumahan dalam mengelola keuangan bisnis mereka.  

Kurang Memperhatikan Arus Kas

Meskipun bisnis menghasilkan keuntungan, kamu bisa terjebak dalam masalah keuangan jika gagal mengelola arus kas dengan baik. Ini adalah salah satu kesalahan bisnis rumahan yang paling umum dilakukan. Untuk menghindarinya, pantau terus arus kas, lacak pengeluaran, analisis penjualan, kewajiban, serta faktor lain yang berpengaruh pada keseimbangan keuangan bisnis kamu.

Mengabaikan Tingkat Bunga Pinjaman

Untuk menjalankan bisnis dengan lancar, kamu mungkin membutuhkan pinjaman. Namun, kesalahan umum yang sering terjadi adalah tergoda dengan kemudahan pengajuan pinjaman dan mengabaikan tingkat bunga yang tinggi.

Padahal, dampak dari tingkat bunga yang tinggi bisa sangat serius. Karenanya, sebelum mengambil pinjaman selalu pertimbangkan tingkat bunga dan ketentuan lainn dengan cermat serta pertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan finansial bisnismu.

Tidak Menyiapkan Dana Cadangan

Apa yang terjadi saat kamu tak membawa payung kala terjebak dalam hujan? Tentu kamu akan basah kuyup. Hal yang sama berlaku dalam bisnis yang kamu jalankan. Jika kamu tidak memiliki dana cadangan, potensi hujan deras akan selalu mengintai dan bisa berdampak signifikan pada keuangan bisnismu.

Jadi, mulailah membuka rekening tabungan untuk dana cadangan. Banyak ahli merekomendasikan bisnis meyiapkan dana operasional setidaknya untuk enam bulan kedepan.

Mengelola Bisnis Tanpa Anggaran

Saat memulai bisnis baru, antusiasme dalam benak kamu mungkin sulit untuk dibendung. Keinginan untuk berinvestasi yang muncul akan sangat berbahaya jika tak disertai dengan perencanaan yang matang.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu untuk memiliki anggaran yang terencana dengan baik. Pembuatan anggaran tidak hanya akan membantumu menghindari pengeluaran yang tidak terarah, tetapi juga mendorongmu untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan bisnis.

Tips Mengelola Keuangan Bisnis Rumahan

mengelola bisnis rumahan

Mengelola keuangan dalam bisnis rumahan adalah hal yang krusial untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha yang kamu jalankan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengelola keuangan bisnis rumahan dengan lebih efektif:

Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi

Banyak pemilik bisnis kecil menggunakan kartu kredit pribadi untuk menutupi biaya bisnis dan mendepositokan pendapatan bisnis ke rekening pribadi mereka. Meskipun ini mungkin akan terasa nyaman pada awalnya, hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius.  

Untuk menghindari masalah ini, bukalah rekening bisnis secara terpisah. Ini akan membantumu melacak transaksi bisnis dengan jelas dan menghindari kebingungan antara transaksi pribadi dan bisnis.

Bayar Gaji Diri Sendiri

Sebagai pemilik bisnis rumahan, kamu mungkin cenderung menempatkan diri sendiri sebagai prioritas terakhir dalam hal gaji. Bahkan, bisa jadi kamu malah mengabaikan gaji diri sendiri untuk penghematan dan mengalokasikannya kembali untuk mengembangkan bisnis.  

Meskipun mungkin hanya beberapa ratus ribu per bulan, menggaji diri sendiri adalah sesuatu  yang tidak boleh kamu lewatkan. Ini membantumu memenuhi kebutuhan pribadi serta memiliki simpanan pribadi, sesuatu yang amat penting jika bisnismu tidak berjalan lancar di kemudian hari.

Persiapkan Dokumen Keuangan yang Dibutuhkan

Mengelola bisnis rumahan bukan berarti tak membutuhkan laporan keuangan. Dokumen ini memberikan banyak wawasan tentang kesehatan keuangan bisnismu. Setidaknya kamu harus menyusun tiga laporan keuangan dasar, yaitu:

  • Neraca

Neraca menunjukkan apa yang dimiliki (aset) dan kewajiban (liabilitas) yang ditanggung oleh bisnismu pada titik waktu tertentu. Ini juga menunjukkan ekuitas yakni jumlah uang yang kamu miliki jika menjual semua aset bisnis dan melunasi semua utang bisnis.

  • Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan, menunjukkan pendapatan, biaya, dan keuntungan atau kerugian bisnismu selama periode tertentu.

  • Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merangkum aliran kas yang masuk dan keluar dari bisnismu selama periode tertentu. Menganalisis laporan arus kas dapat membantumu menentukan berapa banyak uang tunai yang kamu miliki untuk membayar tagihan dan mengembangkan bisnis.

Delegasi hadir untuk memberikan solusi yang praktis dan terjangkau bagi bisnis rumahan dalam menyusun tiga laporan tersebut. Cek di sini untuk mendapatkan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Jalankan Praktik Akuntansi Terbaik

Salah satu keputusan keuangan pertama yang perlu kamu ambil dalam bisnis adalah memilih antara akuntansi berbasis kas dan akuntansi berbasis akrual.

  • Akuntansi berbasis kas didasarkan aktivitas kas bisnismu dimana pendapatan dicatat saat uang masuk dan biaya saat uang keluar.
  • Akuntansi berbasis akrual lebih kompleks karena melacak pendapatan saat diperoleh dan biaya saat dikeluarkan, tanpa melihat kapan uang berpindah tangan.

Pertimbangkan Bekerja dengan Profesional

Bekerja dengan profesional dalam hal keuangan dapat memudahkan pengelolaan keuangan bisnis rumahan yang kamu jalankan. Profesional seperti Delegasi dapat membantumu merancang laporan keuangan, menganalisis berbagai sisi yang mungkin sulit kamu lihat, dan mendorong perkembangan bisnismu melalui rekomendasi yang dilandasi analisis akurat.  

keuangan bisnis rumahan

Mengelola keuangan bisnis rumahan adalah langkah penting dalam memastikan kesuksesan jangka panjang. Melalui pemahaman yang baik tentang laporan keuangan, akuntansi yang tepat, dan pengelolaan yang bijaksana, kamu dapat mengatasi tantangan keuangan dan membangun fondasi yang kuat bagi bisnismu.

Sebagai asisten keuangan virtual, Delegasi selalu siap menjadi mitra dalam mengatasi segala urusan keuangan bisnismu. Dari mengelola laporan keuangan hingga menyajikan analisis yang handal, Delegasi hadir untuk mempermudah perjalanan finansial bisnismu dengan biaya layanan yang terjangkau.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.