Fitur Rekap Pembelian Bahan Baku: Pengelolaan Bahan Baku Lebih Efisien

Fitur Baru

October 11, 2023

Adel dari Delegasi

rekap pembelian bahan baku

Laras adalah pemilik bisnis toko roti bernama La Rasa Bakery yang beroperasi di kota kecil. Ia mengumpulkan data pembelian bahan baku selama bulan September 2023 untuk mengelola bisnisnya dengan lebih baik.

Laras menggunakan fitur Rekap Pembelian Bahan Baku dari Delegasi. Dengan menggunakan fitur ini, pengguna Delegasi dapat mengetahui informasi-informasi berikut ini.

a. Jumlah Pembelian Bahan Baku dalam Waktu Tertentu

Fitur Rekap Pembelian Bahan Baku memungkinkan pengguna Delegasi mengetahui jumlah pembelian bahan baku dalam waktu tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk:

  • Menjaga Persediaan: Kamu bisa menjaga stok bahan baku dengan lebih baik agar tidak ada kekurangan atau pemborosan.
  • Mencari Diskon: Jika kamu membeli dalam jumlah besar, cobalah untuk bernegosiasi harga dengan supplier, mungkin kamu bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
  • Mengatur Anggaran: Kamu bisa mengatur anggaran bisnis dengan lebih akurat berdasarkan informasi ini.

Dengan menggunakan fitur tersebut, Laras dapat melihat jumlah pembelian bahan baku selama satu bulan. Ternyata, selama bulan September, ia telah melakukan pembelian

  • Tepung: 200 kilogram tepung, sehingga didapatkan sekitar 40 Kg per minggu
  • Gula: 80 kilogram gula, sehingga didapatkan sekitar 20 Kg per minggu
  • Mentega: 60 kilogram, sehingga didapatkan sekitar 15 Kg per minggu
💡 Dengan informasi ini, Laras dapat merencanakan persediaan untuk bulan Oktober dan menghindari kekurangan stok saat pelanggan membeli roti secara besar-besaran saat masa liburan.

b. Total Nilai atau Jumlah Bahan Baku yang Sudah Dibeli

Fitur Rekap Pembelian Bahan Baku juga memudahkan pengguna Delegasi mengetahui jumlah dan nilai bahan baku dalam waktu tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk:

  • Menghitung Biaya: Dengan data ini, kamu bisa menghitung biaya produksi atau operasional dengan lebih akurat.
  • Mengevaluasi Efisiensi: Jika ada fluktuasi biaya yang mencolok, kamu bisa mencari tahu penyebabnya dan mencoba melakukan perbaikan.

Melalui fitur ini, Laras dapat mengetahui jumlah bahan baku yang ia miliki dan nilainya selama bulan September.

  • Total Biaya Tepung: 50 kg x 4 minggu x Rp 10,000/kg = Rp2,000,000
  • Total Biaya Gula: 20 kg x 4 minggu x Rp 7,000/kg = Rp560,000
  • Total Biaya Mentega: 15 kg x 4 minggu x Rp 15,000/kg = Rp900,000
  • Total Biaya Pembelian Bahan Baku: Rp 2,000,000 + Rp 560,000 + Rp 900,000 = Rp3,460,000
💡 Setelah menghitung total biaya pembelian bahan baku, Laras menyadari bahwa biaya produksi rotinya lebih tinggi dari yang ia perkirakan. Ia mulai menyusun anggaran bisnis yang lebih ketat dan mencari cara untuk mengendalikan biaya produksi agar lebih efisien.

c. Bahan Baku yang Paling Sering Dibeli

Fitur Rekap Pembelian Bahan Baku membuat pengguna Delegasi bisa mengetahui bahan baku yang paling sering waktu tertentu. Informasi ini dapat digunakan untuk:

  • Mengelola Stok: Kamu bisa fokus pada menjaga stok bahan baku yang paling sering kamu beli agar selalu tersedia, sehingga tidak mengganggu proses produksi.
  • Mengevaluasi Pemasok: Kamu bisa mengevaluasi pemasok bahan baku yang sering kamu gunakan, mencoba bernegosiasi harga lebih baik dengan mereka atau mencari pemasok alternatif jika perlu.
  • Mengembangkan Inovasi Produk: Dengan mengetahui bahan baku yang paling penting, kamu bisa mencoba mengembangkan inovasi produk atau proses yang memanfaatkannya.

Laras menjadi tahu bahwa selama bulan September 2023 tepung adalah bahan baku yang paling sering dibelinya. Total pembelian mencapai 200 kg dalam sebulan.

💡 Laras memutuskan untuk bernegosiasi kepada pemasok untuk mendapatkan harga tepung lebih murah karena volume pembelian yang tinggi. Ia juga melakukan eksperimen dan berhasil mengembangkan varian roti baru dengan memanfaatkan bahan baku yang paling sering ia beli.

Fitur Rekap Pembelian Bahan Baku membantu Laras mengumpulkan dan menganalisis data pembelian bahan baku. Dari informasi yang ia dapatkan, Laras berhasil meningkatkan efisiensi operasional bisnis toko kuenya.

Kamu juga bisa seperti Laras! Yuk, cek rekap pembelian bahan baku bisnis kamu di dashboard Delegasi sekarang.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.