Perhitungan Pajak UMKM dan UKM Tahun 2024

Akuntansi & Keuangan

June 20, 2023

Krisna Prihantoro

Pajak memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan perekonomian suatu negara. Tak hanya sumber pendapatan bagi pemerintah, namun pajak juga menjadi alat untuk mengatur dan mengendalikan aktivitas bisnis. Bagi Anda pelaku usaha menengah, memahami perhitungan pajak UMKM akan membantu Anda mengelola keuangan dengan lebih efektif.

Anda bisa menghitung sekaligus mempersiapkan besaran pajak yang harus dibayarkan. Ini penting untuk menghindari potensi denda atau sanksi yang mungkin timbul. Selain itu, pemahaman tentang perhitungan pajak memungkinkan Anda untuk merencanakan strategi keuangan yang lebih efisien.

Artikel ini akan memberikan informasi secara rinci tentang perhitungan pajak UMKM. Simak panduan langkah demi langkah untuk menghitung pajak dengan benar, serta tips dan strategi untuk sukses menjalankan bisnis UMKM berikut ini!

Klasifikasi UMKM

pajak umkm

Peraturan mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diatur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM. Namun, peraturan yang berlaku saat ini untuk menentukan kriteria UMKM adalah Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.  

Klasifikasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat dijabarkan sebagai berikut:

Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha dengan skala terkecil dalam klasifikasi UMKM. Biasanya memiliki jumlah karyawan yang sangat sedikit, misalnya kurang dari 10 orang. Omset atau pendapatannya juga cenderung rendah, dan aset yang dimiliki pun terbatas. Contoh dari usaha mikro usaha adalah pedagang kaki lima, warung makan kecil, tukang cukur, dan lainnya.

Klasifikasi usaha mikro adalah:

  • Usaha mikro memiliki nilai aset maksimal sebesar 50 Juta. Ini berarti jumlah total nilai aset yang dimiliki oleh usaha mikro tidak melebihi 50 Juta.
  • Omset maksimal usaha mikro adalah 300 Juta. Artinya, pendapatan atau hasil penjualan usaha mikro dalam satu tahun tidak melebihi angka 300 Juta.

Usaha Kecil

Usaha kecil memiliki skala yang lebih besar apabila dibandingkan dengan jenis usaha mikro. Jumlah karyawan yang dipekerjakan juga lebih besar, namun masih sangat terbatas. Omset atau pendapatan tahunan serta aset juga cenderung lebih tinggi, meskipun masih dalam skala yang kecil. Contoh usaha kecil adalah toko retail, kafe menengah, atau bengkel kecil, dan lainnya.

Klasifikasi usaha kecil, yaitu:

  • Usaha kecil memiliki nilai aset di antara 50 Juta hingga 500 Juta.  
  • Omset usaha kecil berada di atas 300 Juta hingga 2,5 Miliar.  

Usaha Menengah

Usaha menengah memiliki skala yang lebih besar daripada usaha mikro dan usaha kecil. Umumnya, usaha menengah memiliki jumlah karyawan yang lebih banyak dari kedua jenis UMKM tersebut.  

Selain itu, aset serta omset yang dimiliki juga lebih tinggi. Usaha menengah dapat beroperasi di berbagai sektor, mulai dari perdagangan hingga jasa. Contoh dari usaha menengah misalnya restoran besar, konsultan, waralaba, dan lainnya.

Klasifikasi dari usaha menengah adalah:

  • Usaha menengah memiliki nilai aset di atas 500 Juta hingga 10 Miliar.  
  • Omset usaha menengah berada di atas 2,5 Miliar hingga 50 Miliar. Pendapatan atau hasil penjualan usaha menengah dalam satu tahun harus berada dalam rentang tersebut.

Klasifikasi ini membantu dalam mengkategorikan usaha berdasarkan ukuran dan memberikan panduan mengenai skala operasional, sumber daya, dan batasan yang berlaku untuk masing-masing jenis UMKM.

Besaran Pajak UMKM 2024

Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2021, jika wajib pajak badan memiliki penghasilan bruto tahunan di bawah Rp500 juta, mereka tidak perlu membayar pajak penghasilan (PPh) pribadi. Dengan kata lain, jika omzet per tahun kurang dari Rp500 juta, tidak ada pajak yang harus dibayarkan.

Namun, bagi UMKM dengan omzet sebesar Rp500 juta atau lebih, mereka harus membayar pajak sebesar 0,5%. Kebijakan ini diberlakukan sejak tahun pajak 2022 yang mencakup baik usaha mikro, usaha mikro, maupun usaha kecil.  

Sebelumnya, menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2018, UMKM dengan omzet tahunan di bawah Rp4,8 miliar dikenakan pajak UMKM final sebesar 0,5%. Tarif pajak penghasilan final sebesar 0,5% berlaku baik untuk omzet tahunan Rp10 juta maupun Rp1 miliar.

Cara Menghitung Pajak UMKM

Menghitung pajak UMKM merupakan proses yang penting dalam pengelolaan keuangan bisnis. Terdapat beberapa langkah yang dapat diikuti untuk menghitung pajak UMKM dengan tepat. Pertama, tentukan omzet atau pendapatan tahunan usaha Anda.

Anda bisa memanfaatkan Delegasi sebagai asisten keuangan virtual untuk menentukan omzet scara lebih akurat. Setelah itu, gunakan data tersebut untuk menghitung besaran pajak yang harus Anda bayarkan.  

Di bawah ini adalah contoh perhitungan pajak UMKM dan UKM berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018 dan UU Nomor 7 Tahun 2021.

Perhitungan Pajak UMKM Berdasarkan PP No 23 Tahun 2018

Misalnya, Anda menjalankan sebuah UKM dalam bidang fashion yang mampu mencatatkan penjualan Rp 100 juta per bulan atau Rp 1,2 miliar per tahun. Maka besaran pajak bulanan adalah 0,5% dikali jumlah penjualan bulanan.

Rp 100.000.000,00 x 0,5% = Rp 500.000,00

Dengan perhitungan tersebut maka besaran PPh Final Tahunan UMKM Anda adalah:

Rp 500.000,00 x 12 = Rp 6.000.000,00

Penghitungan Pajak UMKM Sesuai UU No. 7 Tahun 2021

Jika berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2021, maka perhitungan pajak UMKM yang harus Anda bayarkan adalah jumlah penjualan tahunan dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sebesar Rp 500 juta, lalu dikalikan tarif pajak yaitu 0,5%.  

Penghasilan Kena Pajak = Rp 1.200.000.000,00 - Rp 500.000.000,00 = Rp 700.000.000,00

Dari hasil penghitungan terseebut maka PPh Final Anda adalah:

Rp 700.000.000,00 x 0,5 % = Rp 3.500.000,00

Dari contoh perhitungan di atas, terlihat bahwa perhitungan pajak UMKM sesuai dengan peraturan baru bisa dikatakan lebih ringan bagi pelaku UMKM. Hanya UMKM dengan omzet di atas Rp500 juta yang akan dikenai pajak, sedang UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta dalam setahun tidak perlu membayar pajak.

Panduan Praktis Meraih Keberhasilan Untuk Bisnis UMKM

Setelah Anda memahami cara menghitung pajak UMKM, sekarang saatnya menjelajahi panduan praktis untuk meraih keberhasilan dalam bisnis UMKM Anda. Dalam panduan ini, Anda akan menemukan tips yang dapat membantu Anda mengembangkan dan mengoptimalkan usaha UMKM Anda agar sukses dan bertahan dalam persaingan yang ketat.

Buat Rencana Bisnis yang Jelas

Untuk sukses dalam menjalani UMKM, Anda harus membuat rencana yang jelas kemunian menjalankannya satu per satu. Ini bisa mencakup analisis pasar, analisis pesaing, target pendapatan, rencana ekspansi, rencana pemasaran, dan lainnya. Ini berfungsi sebagai panduan yang jelas bagi semua orang yang ada dalam bisnis Anda.

Buat rencana bisnis tahunan dan bagilah menjadi target-target yang lebih kecil. Misalnya, Anda bisa memanfaatkan Delegasi untuk menentukan target pendapatan tahunan dengan lebih mudah dan akurat. Dari target tersebut, Anda dapat membuat strategi bisnis untuk mencapainya.  

Strategi tersebut mencakup pasar yang akan dituju, strategi ekspansi ke pasar baru, strategi pemasaran, dan lainnya. Selain itu, Anda juga bisa memecahnya menjadi target-target yang lebih kecil untuk setiap kuartal dalam setahun.

Bangun Networking yang Kuat

pajak umkm

Menemukan peluang untuk membangun networking sangat penting untuk semua jenis bisnis. Dari sana, Anda bisa memperoleh wawasan penting dari industri bisnis Anda seperti tren pasar, inovasi terbaru, tantangan yang mungkin datang, serta solusi untuk menghadapi tantangan tersebut.  

Berpartisipasi secara aktif dalam forum online, webinar, seminar, maupun diskusi panel, dan lainnya akan membuka peluang bagi Anda untuk bertemu dengan sumber daya yang mungkin Anda butuhkan. Anda bisa bertemu dengan pemasok, pelanggan, atau bahkan ahli dalam bidang yang Anda geluti.  

Manfaatkan Platform Digital  

Saat ini platform digital menjadi pilihan belanja yang semakin populer di masyarakat. Kecenderungan mereka untuk memanfaatkan platform seperti sosial media atau marketplace untuk mencari produk yang mereka inginkan semakin tinggi.

Memiliki toko online di marketplace populer adalah langkah yang harus Anda ambil untuk memperluas jangkauan pasar bisnis UMKM Anda. Jika masih ragu, baca Wirausahawan Indonesia yang Sukses Berbisnis di Marketplace untuk melihat bagaimana marketplace mampu meningkatkan penjualan secara signifikan.

Terus Tingkatkan Keterampilan

Ketika ingin mengintegrasikan bisnis menuju digitalisasi, penting bagi Anda dan semua karyawan memiliki ketrampilan yang memadai. Hal ini dapat dilakukan melalui program pelatihan dan kursus.  

Untuk kebutuhan tersebut, Anda bisa mengalokasikannya dalam anggaran tahunan. Selain mengalokasikan anggaran untuk pelatihan dan kursus, ada pula opsi untuk berinvestasi pada teknologi yang lebih efisien.  

Misalnya, untuk urusan laporan keuangan bulanan untuk perhitungan pajak UMKM hingga analisis bisnis seperti perhitungan BEP dan ROI, Anda bisa memanfaatkan Delegasi sebagai asisten keuangan virtual.

Lebih dari itu, Anda harus menciptakan lingkungan kerja yang mendorong karyawan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka melalui pembelajaran mandiri, maupun pertukaran pengetahuan antar tim.

Terbuka Dengan Inovasi Baru

digital umkm

Sebagai pelaku UMKM, Anda juga harus terbuka terhadap inovasi teknologi agar terus relevan dengan perkembangan zaman dan tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Inovasi teknologi membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan jangkauan, dan mencapai keunggulan kompetitif.

Salah satu cara untuk terbuka terhadap inovasi teknologi adalah dengan melakukan riset pasar dan mengidentifikasi tren dan perkembangan terkini di industri Anda. Perhatikan teknologi yang sedang happening dan perhatikan bagaimana teknologi tersebut dapat diterapkan dalam bisnis UMKM Anda.

Misalnya, jika Anda bergerak di industri kuliner, memanfaatkan layanan ojek online sebagai bagian dari strategi bisnis Anda adalah ide yang bagus. Baca Tips Sukses Jualan Makanan dengan Aplikasi Ojek Online untuk membuka peluang baru bagi bisnis UMKM kuliner Anda.

Terbuka Dengan Kolaborasi

Saat ini, kolaborasi adalah salah satu hal penting bagi bisnis. Oleh karena itu, penting untuk menjalin kerjasama dengan UMKM lainnya. Dengan begitu Anda dapat mengidentifikasi kekuatan satu sama lain dan melengkapinya.

Dengan berkolaborasi, Anda bisa memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh UMKM lainnya, misalnya fasilitas produksi, peralatan, atau keahlian yang tak Anda miliki. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.

Selain itu, Anda juga memiliki opsi untuk menggabungkan upaya pemasaran dan penjualan dengan UMKM lainnya. Ini membuka peluang untuk mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas produk atau layanan Anda.

Memanfaatkan Semua Kemudahan yang Diberikan Pemerintah

pajak umkm

Pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan dukungan bagi UMKM misalnya relaksasi dalam perhitungan pajak UMKM. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan. Sebagai pelaku UMKM, penting bagi Anda untuk memanfaatkan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah.  

Pemerintah juga sering menyediakan program pembiayaan khusus bagi UMKM, misalnya kredit usaha mikro dengan bunga rendah, atau subsidi untuk modal usaha. Jika membutuhkan, Anda bisa mengajukan pinjaman melalui lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah atau mengikuti program pembiayaan yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah terkait.

Kebijakan lain seperti pengembangan pusat pelatihan bisnis, ruang kerja bersama, atau pusat logistik juga bisa Anda manfaatkan untuk memperluas jaringan bisnis, berkolaborasi dengan UMKM lainnya, atau meningkatkan efisiensi operasional Anda.

Efisiensi Keuangan

Efisiensi keuangan adalah kunci agar bisnis UMKM berjalan dengan semestinya. Mulai sekarang, buatlah anggaran secara inci untuk mengelola pendapatan dan pengeluaran dengan lebih efektif. Tetapkan target keuangan jangka pendek dan jangka panjang, lalu monitor secara rutin kepatuhan terhadap anggaran yang Anda rencanakan.

Tinjau kembali pengeluaran rutin dan cari cobalah untuk mencari cara untuk memangkas biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan. Misalnya, menegosiasikan harga yang lebih murah dari para supplier, mengoptimalkan penggunaan energi, atau menerapkan inovasi teknologi yang lebih efisien.

Penerapan solusi teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan keuangan. Delegasi akan membantu Anda dalam pelacakan transaksi, kontrol inventaris, hingga menghitung ketercukupan dana untuk bagi hasil atau ekspansi bisnis.

Pada akhirnya, dengan memahami Perhitungan Pajak UMKM serta panduan sukses menjalani bisnis UMKM diharapkan Anda dapat meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis UMKM. Penting bagi Anda untuk selalu mengikuti perkembangan tren industri, memantau perubahan regulasi, dan memperkuat pengetahuan dan terbuka dengan inovasi baru.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.