Pentingnya Analisis Risiko Keuangan untuk Bisnis

Edukasi Bisnis

March 4, 2024

Krisna Prihantoro

Risiko adalah bagian tak terelakan dalam dunia bisnis. Setiap keputusan atau langkah yang kamu ambil bisa menjadi kesempatan besar atau malah bahaya besar. Itulah mengapa, menjalankan analisis risiko keuangan bersama jasa akuntan menjadi sebuah langkah cerdas dalam mengamankan masa depan finansial bisnismu. 

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki akuntan profesional dapat membantu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi, sehingga meminimalkan kemungkinan kerugian dan meningkatkan peluang kesuksesan. 

Apa Itu Analisis Risiko Keuangan?

OJK menyebutkan bahwa risiko keuangan merupakan risiko yang dampak kerugiannya dapat dinilai atau diukur dengan uang. Jadi jika didefinisikan analisis risiko keuangan adalah proses sistematis yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko yang terkait dengan keuangan suatu entitas atau perusahaan. 

Ini melibatkan penilaian terhadap potensi dampak negatif yang mungkin terjadi pada keuangan perusahaan akibat dari berbagai faktor risiko, diantaranya:

Risiko Pasar

Risiko pasar merujuk pada lingkungan bisnis yang selalu berubah dan bagaimana lingkungan tersebut memengaruhi cara Anda menjalankan bisnis. Contohnya adalah pengaruh belanja online terhadap bisnis ritel tradisional atau pengaruh internet terhadap surat kabar cetak.

Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang timbul dari pemberian kredit kepada klien yang tidak dapat atau tidak mau membayar. Hal ini dapat mengganggu arus kas perusahaan dan mengurangi keuntungan.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas berkaitan dengan ketidakmampuan perusahaan untuk dengan cepat mengubah asetnya menjadi uang tunai jika ada kebutuhan mendesak. Ini juga mengacu pada ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya.

Risiko Operasional 

Risiko ini biasa disebut juga sebagai risiko kegagalan operasional, misalnya kesalahan dalam manajemen, penipuan, kegagalan model bisnis, atau masalah teknis, yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.

Risiko Mata Uang

Risiko mata uang adalah risiko perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan antara mata uang operasional dan mata uang transaksional. Perusahaan yang terlibat dalam diversifikasi ke pasar luar negeri atau sangat bergantung pada impor dan ekspor barang merupakan kelompok yang paling berisiko dalam hal ini.

Selain risiko-risiko seperti risiko pasar, kredit, likuiditas, dan operasional, ada juga risiko-regulasi, reputasi, strategis, kepemimpinan, serta lingkungan dan sosial yang perlu dipertimbangkan dalam analisis risiko keuangan.

Baca Juga : Cara Meminimalkan Risiko Bisnis, Entreprenuer Perlu Tahu!

Mengapa Analisis Risiko Keuangan Penting?

Jika kamu masih ragu untuk melakukan analisis risiko keuangan, di bawah ini adalah beberapa alasan yang bisa membuatmu yakin bahwa proses ini sangat penting bagi kelangsungan bisnismu.

Membuat Keputusan yang Tepat

Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu membuat keputusan yang terinformasi dan tepat. Analisis risiko keuangan bisa membantumu lebih terinformasi dengan kondisi finansial bisnismu. Dengan memahami dengan jelas kinerja keuangan bisnismu, kamu bisa mengidentifikasi area-area yang butuh perhatian lebih dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijak.

Mengenali Kekuatan dan Kelemahan

Analisis risiko keuangan juga memberikan wawasan terhadap metrik keuangan kunci seperti pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan arus kas, kamu bisa menentukan dengan jelas area mana yang berjalan baik dan yang butuh perhatian ekstra.

Manajemen Risiko yang Efektif

Bisnismu pasti punya risiko-risiko yang harus dihadapi, tapi dengan pemahaman yang baik tentang hal ini, kamu bisa mengatasinya dengan lebih baik. Analisis risiko membantumu mengidentifikasi dan mengatasi risiko-risiko potensial serta kerentanan dalam kinerja keuangan bisnismu. 

Ini penting untuk melindungi bisnismu dari kemungkinan kerugian finansial yang tidak diinginkan.

Membandingkan dengan Industri dan Pesaing

Analisis risiko juga bisa digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan bisnismu dengan standar industri dan pesaing, kamu bisa mengidentifikasi praktik terbaik dan menyesuaikan strategi bisnismu untuk lebih kompetitif.

Perencanaan Keuangan dan Proyeksi Masa Depan

Meneliti data keuangan masa lalu melalui analisis mendalam akan membantumu mengenali tren dan pola yang akan menjadi pedoman dalam meramalkan keuangan di masa yang akan datang. 

Proyeksi keuangan yang akurat akan membantumu membuat keputusan strategis dan mengalokasikan sumber daya dengan efektif, sehingga memastikan bahwa bisnismu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Meningkatkan Efisiensi dan Profitabilitas

Analisis risiko keuangan dapat membantumu mengidentifikasi ketidakefisienan dalam operasi bisnismu dan membuat keputusan berbasis data untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Proses ini seringkali berujung pada penghematan biaya dan peningkatan profitabilitas. 

Cara Melakukan Analisis Risiko Keuangan

Sebenarnya, analisis risiko keuangan yang sederhana bisa kamu jalankan dengan beberapa langkah-langkah praktis. Di bawah ini adalah beberapa langkah dasar untuk mempraktekan analisis yang efektif untuk bisnismu.

Identifikasi Risiko

Langkah pertama dalam melakukan analisis risiko keuangan adalah dengan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi pada bisnismu. Mulailah dengan teliti meninjau neraca perusahaan atau laporan posisi keuangan. Pahami sumber pendapatan utama dan bagaimana syarat kredit pelanggan memengaruhi pendapatan tersebut. Misalnya:

  • Periksa bagaimana arus kas berfluktuasi dari waktu ke waktu dan bagaimana pertumbuhan pendapatanmu dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan tahun lalu. Apa yang memengaruhi pertumbuhan?
  • Tinjau utang jangka pendek dan jangka panjangmu. Tentukan apa dampaknya jika suku bunga naik.
  • Identifikasi klien-klien yang mewakili lebih dari 10% dari total pendapatanmu. Mereka dapat membahayakan bisnismu jika tidak dapat membayar tagihan mereka.
  • Teliti segmen klienmu berdasarkan wilayah geografis. Apa risiko keuangan yang melekat di wilayah-wilayah ini?

Analisis Risiko

Setelah mengidentifikasi risiko keuangan, langkah selanjutnya adalah menganalisis setiap risiko untuk menentukan kemungkinan terjadinya risiko dan konsekuensinya.

Pertama, periksa seberapa konsisten bisnismu dalam menghasilkan keuntungan. Margin keuntungan yang sehat memungkinkanmu menyerap dampak buruk terhadap arus kas yang mungkin kamu temukan dalam analisismu.

Kemudian, analisis setiap risiko keuangan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Seberapa besar kemungkinan risiko ini terjadi?
  • Jika risiko ini terjadi, seberapa besar dampaknya terhadap bisnismu?
  • Jika risiko ini mempengaruhi bisnismu, langkah apa yang dapat kamu ambil?
  • Apa yang dapat kamu lakukan untuk mencegah risiko ini atau bersiap-siap sebelum risiko terjadi?

Untuk memudahkanmu menganalisis risiko keuangan, kamu bisa memanfaatkan asisten keuangan virtual Delegasi. Dengan Delegasi, kamu dapat mengotomatiskan proses pengumpulan data keuangan, menganalisis tren, dan mengidentifikasi potensi risiko secara cepat dan efisien. 

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.