Pengertian dan Cara Menghitung Break Even Point 

Edukasi Bisnis

March 21, 2024

Krisna Prihantoro

Dalam mengevaluasi potensi pengembangan jangka panjang suatu perusahaan, berbagai elemen penilaian memegang peranan penting. Salah satu faktor utama yang perlu kamu pahami dalam menilai viabilitas jangka panjang bisnismu adalah break even point (BEP). 

Perhitungan BEP menjadi patokan krusial untuk menentukan profitabilitas bisnis yang kamu jalankan. Melalui pemahaman yang baik tentang BEP, kamu dapat mengetahui pada titik mana pendapatan bisnismu akan sama dengan biaya yang dikeluarkan.

Dalam artikel ini, kami akan membimbingmu untuk memahami konsep BEP (Break Even Point) secara lebih mendalam serta menyajikan cara-cara praktis perhitungannya. Dengan penjelasan yang terperinci dan langkah-langkah yang mudah diikuti, diharapkan kamu dapat memperoleh pemahaman yang jelas tentang pentingnya BEP dalam menilai profitabilitas bisnismu.

Apa itu Break Even Point?

Break even point adalah titik di mana bisnismu mencapai keseimbangan antara pendapatan dan biaya telah dikeluarkan. Artinya, pada saat BEP, bisnismu telah berhasil menutupi semua biaya yang dikeluarkan, meskipum belum menghasilkan keuntungan tambahan. 

Dengan kata lain, BEP adalah momen di mana bisnismu mencapai titik impas atau titik balik, yang menandakan bahwa investasi awal yang kamu lakukan mulai menghasilkan kembali. Ini sangat penting dalam bisnis karena membantu kamu memperkirakan kapan bisnismu akan mulai menghasilkan keuntungan setelah menutupi semua biaya awal yang telah dikeluarkan. 

Komponen yang Dihitung dalam BEP

Untuk memastikan hasil yang akurat, perhitungan break even point memerlukan pertimbangan hati-hati terhadap beberapa komponen kunci yang mencerminkan aktivitas operasional bisnismu. Berikut ini adalah komponen-komponen yang perlu kamu pertimbangkan dalam menghitung BEP:

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap merujuk pada pengeluaran tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan, tidak peduli apakah produksi sedang berlangsung atau tidak. Ini mencakup biaya seperti sewa gedung, gaji karyawan yang tidak berubah, biaya asuransi, dan biaya administarsi. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh volume produksi, sehingga perusahaan harus membayar jumlah yang sama meskipun tidak ada kegiatan produksi.

2. Harga Jual (Selling Price)

Harga jual per unit dari barang atau jasa yang diproduksi merupakan komponen penting dalam perhitungan BEP. Harga jual ini tidak hanya mencakup biaya barang atau bahan baku yang digunakan dalam produksi, tetapi juga memperhitungkan biaya jasa atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. Harga jual yang ditetapkan harus mencakup tidak hanya biaya produksi tetapi juga memberikan margin keuntungan yang memadai bagi perusahaan.

3. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan atau penghasilan yang dihasilkan dari penjualan barang atau jasa merupakan faktor utama dalam perhitungan BEP. Pendapatan ini diperoleh dari total penjualan unit produk atau layanan yang terjual dalam periode tertentu. Dalam perhitungan BEP, pendapatan ini harus sesuai dengan harga jual per unit dikalikan dengan jumlah unit yang terjual.

4. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah komponen unik dalam perhitungan BEP karena biaya ini berfluktuasi seiring dengan volume produksi. Semakin tinggi volume produksi, semakin tinggi pula biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan sebaliknya. Contoh biaya variabel termasuk bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi langsung lainnya yang berubah sesuai dengan volume produksi.

5. Keuntungan (Profit)

Keuntungan merupakan selisih antara total pendapatan dengan total biaya (baik tetap maupun variabel) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Dalam perhitungan BEP, keuntungan menjadi salah satu titik fokus utama, karena BEP adalah saat di mana perusahaan tidak menghasilkan keuntungan maupun mengalami kerugian..

Rumus BEP dan Cara Menghitungnya

Memahami semua komponen yang diperlukan membuat perhitungan BEP lebih mudah. berikut adalah beberapa rumus BEP dan perhitungannya:

BEP = Biaya tetap / Margin kontribusi per unit

Rumus ini digunakan ketika kamu tahu jumlah unit yang perlu dijual untuk menutupi biaya produksi. Ini juga bisa langsung dikalikan dengan biaya per unit.

BEP = Biaya tetap / (Harga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit)

Ini adalah rumus BEP paling dasar, digunakan untuk menentukan titik impas di mana total biaya produksi yang dikeluarkan sama dengan jumlah unit yang dijual. Perbedaan antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit membentuk margin kontribusi.

Margin kontribusi (Contribution margin) = Total penjualan dikurangi Biaya variabel

Margin kontribusi digunakan untuk mengukur dampak penjualan terhadap keuntungan dan menentukan profitabilitas suatu produk di pasar. Dengan mempertimbangkan biaya variabel yang dikeluarkan, termasuk total biaya atau penjualan, margin ini membantu memisahkan biaya produksi dari keuntungan, memungkinkan perusahaan memahami interval harga untuk produk atau jasanya.

BEP dalam mata uang = Harga jual per unit x BEP per unit

Jika kamu ingin menyatakan hasil BEP dalam mata uang tertentu, seperti Rupiah, kamu bisa menggunakan rumus ini sebagai langkah tambahan. Kalikan harga jual per unit dengan BEP per unit untuk menghitung titik impas dalam mata uang yang diinginkan.

Keuntungan Menghitung Break Even Point

Menerapkan perhitungan dan analisis break even point pada bisnismu bisa menjadi langkah penting untuk menjaga kendali keuanganmu. Keuntungan dari menghitung break even point meliputi:

Menentukan Titik Keuntungan

Perhitungan BEP memberikan gambaran jelas kapan bisnismu mulai menghasilkan keuntungan. Dengan mengetahui titik impas, kamu dapat menetapkan target penjualan yang realistis dan mengatur strategi penjualan yang sesuai. Ini membantu dalam menjaga kesehatan keuangan bisnis dan memastikan bisnis bergerak menuju profitabilitas.

Menentukan Strategi Penetapan Harga

Analisis BEP memungkinkan kamu menetapkan harga produk atau layanan dengan lebih efektif. Dengan memahami titik impas, kamu dapat menyesuaikan strategi penetapan harga untuk memaksimalkan margin keuntungan dan bersaing dengan pesaing di pasar. Ini membantu dalam meningkatkan daya saing bisnis di pasar yang kompetitif.

Baca juga : Strategi Penentuan Harga Berbasis Data

Menganalisis Biaya dengan Lebih Efisien

Perhitungan BEP membantu kamu dalam menganalisis biaya bisnis secara menyeluruh. Dengan mengidentifikasi biaya tetap dan variabel, kamu dapat mengelola dan mengendalikan biaya operasional dengan lebih efisien. Hal ini membantu dalam menghindari kerugian operasional dan memastikan bisnis beroperasi dengan profitabilitas yang optimal.

Mengidentifikasi Kinerja Produk

Dengan mengetahui titik impas untuk setiap produk atau layanan, kamu dapat menilai apakah produk tersebut memberikan kontribusi yang cukup terhadap keuntungan bisnis secara keseluruhan. Ini membantu dalam mengidentifikasi produk yang menguntungkan dan produk yang memerlukan penyesuaian atau penghapusan.

Membantu Pengambilan Keputusan Strategis

Secara keseluruhan, perhitungan BEP adalah alat yang sangat berharga dalam pengambilan keputusan strategis. Melalui analisis BEP, kamu dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan margin keuntungan, dan mencapai tujuan keuangan dengan lebih cepat dan efektif. 

Untuk memudahkanmu melakukan analisis break even point, Delegasi telah menyediakan fitur khusus yang praktis digunakan. Fitur ini dirancang untuk membantumu menghitung break even tanpa harus menghadapi kompleksitas perhitungan manual.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.