Pahami Laporan Neraca Keuangan untuk Bisnis yang Lebih Baik!

Edukasi Bisnis

March 25, 2024

Krisna Prihantoro

Tahukah kamu jika laporan neraca keuangan adalah alat penting untuk memahami posisi keuangan bisnismu? Ya, neraca keuangan adalah salah satu instrumen paling vital yang mampu membantu kamu dalam menggali lebih dalam tentang kesehatan keuangan bisnismu. 

Laporan keuangan ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang aset, kewajiban, dan ekuitas bisnis yang kamu jalankan pada suatu titik waktu tertentu. Dengan memahami isi neraca keuangan dengan baik, kamu dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi tentang arah dan strategi bisnismu. 

Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang pentingnya neraca keuangan dan bagaimana kamu dapat menggunakannya untuk keuntungan bisnismu!

Apa Itu Laporan Neraca Keuangan?

Neraca keuangan adalah dokumen yang memberikan gambaran tentang posisi keuangan sebuah perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Hal ini dicapai dengan mencatat dan mengelompokkan semua aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan secara sistematis.

Rumus dasar neraca: Aset = Kewajiban + Ekuitas

Aset

Menurut Pegadaian, aset adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan, baik berwujud fisik maupun tidak, yang memiliki nilai ekonomi dan potensi untuk menghasilkan keuntungan di masa mendatang. Ini mencakup beragam sumber daya yang digunakan perusahaan dalam operasinya dan dapat diubah menjadi uang tunai atau menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu tertentu.

Beberapa contoh aset termasuk:

  • Kas tunai
  • Investasi
  • Persediaan barang dagang
  • Properti
  • Peralatan

Aset-aset ini dikelompokkan berdasarkan tingkat likuiditasnya, yaitu seberapa cepat dapat diubah menjadi uang tunai. Aset yang paling likuid, seperti kas dan investasi jangka pendek, ditempatkan di bagian atas neraca keuangan. 

Di sisi lain, aset yang lebih sulit dicairkan, seperti properti dan peralatan, ditempatkan di bagian bawah. Pengaturan ini membantu pembaca neraca keuangan dalam memahami seberapa mudah perusahaan dapat mengakses dana jika diperlukan.

Total nilai aset harus selalu sama dengan total nilai kewajiban dan ekuitas perusahaan, sesuai dengan prinsip dasar akuntansi yang dikenal sebagai persamaan akuntansi. Ini mencerminkan keseimbangan antara sumber daya yang dimiliki perusahaan dan klaim atas sumber daya tersebut oleh pihak lain, baik dalam bentuk kewajiban finansial atau kepemilikan ekuitas.

Kewajiban

Kewajiban adalah tanggung jawab finansial atau utang yang harus dibayar perusahaan kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Ini mencakup berbagai jenis kewajiban yang timbul dari transaksi atau kegiatan bisnis perusahaan.

Beberapa contoh kewajiban termasuk:

  • Hutang dagang
  • Pinjaman bank
  • Pembayaran pajak

Selain itu, kewajiban juga dapat mencakup komitmen atau kewajiban masa depan yang timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu, seperti gaji dan tunjangan yang masih harus dibayar kepada karyawan, jaminan produk, atau garansi layanan.

Penting untuk dicatat bahwa kewajiban merupakan klaim atas aset perusahaan oleh pihak lain, dan pembayaran kewajiban tersebut merupakan prioritas utama dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Ekuitas

Ekuitas pemilik adalah bagian dari neraca keuangan yang mencerminkan klaim pemilik perusahaan terhadap aset perusahaan setelah memenuhi semua kewajiban finansial. Ini mencakup dua komponen utama: modal yang disetor oleh pemilik (modal disetor) dan laba yang ditahan.

Modal disetor adalah jumlah uang atau nilai aset yang ditanamkan oleh pemilik atau para pemegang saham perusahaan sebagai modal awal atau tambahan. Modal disetor merupakan investasi langsung pemilik perusahaan yang bertujuan untuk mendukung operasional dan pertumbuhan bisnis

Sementara itu, laba ditahan adalah akumulasi laba bersih perusahaan dari periode sebelumnya yang belum dibagikan kepada pemilik atau ditarik sebagai dividen. Ini mencerminkan bagian laba perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam bisnis untuk mendukung pertumbuhan, ekspansi, atau keperluan modal lainnya. 

Ekuitas pemilik merupakan sumber dana jangka panjang untuk perusahaan dan merupakan indikator penting dari keberhasilan dan kesehatan keuangan perusahaan. Semakin besar ekuitas pemilik, semakin besar juga kelonggaran keuangan perusahaan dalam memperoleh pembiayaan tambahan, serta semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan.

Fungsi Laporan Neraca Keuangan

Neraca keuangan memiliki beberapa fungsi penting yang dapat membantumu dalam mengelola keuangan bisnismu dengan lebih baik:

Memantau Kesehatan Keuangan

Neraca keuangan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan bisnismu pada suatu titik waktu tertentu. Dengan memantau neraca keuangan secara teratur, kamu dapat mengetahui apakah bisnismu berada dalam kondisi keuangan yang sehat atau menghadapi masalah yang perlu segera ditangani.

Membuat Keputusan yang Berinformasi

Informasi yang terdapat dalam neraca keuangan dapat membantumu dalam membuat keputusan yang lebih baik tentang operasinya. Misalnya, kamu dapat menggunakan informasi tentang jumlah uang yang dimiliki bisnismu untuk menentukan berapa banyak yang dapat diinvestasikan dalam proyek-proyek baru atau untuk melunasi utang.

Identifikasi Area Potensial untuk Perbaikan

Dengan menganalisis neraca keuangan, kamu dapat mengidentifikasi area di mana mungkin perlu memotong biaya atau meningkatkan pendapatan. Misalnya, jika kamu melihat bahwa kewajiban meningkat sementara aset menurun, ini dapat menjadi indikasi bahwa kamu perlu melakukan langkah-langkah untuk mengurangi utang atau meningkatkan arus kas.

Memastikan Akurasi dan Keterkinian Informasi

Salah satu hal penting yang harus dilakukan bisnis saat membuat neraca keuangan adalah memastikan bahwa informasi yang terdapat di dalamnya akurat dan terkini. Ini dapat dicapai dengan secara rutin meninjau dan mendamaikan akun, memperbarui catatan persediaan, dan memverifikasi nilai aset dan kewajiban.

Melacak Perubahan dalam Posisi Keuangan

Neraca keuangan juga dapat digunakan untuk melacak perubahan dalam posisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan membandingkan neraca keuangan dari periode yang berbeda, kamu dapat mengidentifikasi tren dan melakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap operasinya.

Cara Membuat Laporan Neraca Keuangan

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk membuat sebuah neraca keuangan dasar untuk bisnismu. Meskipun seluruh prosesnya bisa diotomatisasi melalui penggunaan sistem akuntansi seperti Delegasi, memahami bagaimana neraca keuangan disusun memungkinkan kamu untuk benar-benar memahami prosesnya.

Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan

Sebuah neraca keuangan dimaksudkan untuk menggambarkan total aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik sebuah perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya disebut sebagai tanggal pelaporan. Seringkali, tanggal pelaporan akan menjadi hari terakhir dari periode akuntansi.

Perusahaan, terutama yang diperdagangkan secara publik, menyusun laporan neraca keuangannya secara triwulanan. Jika demikian, tanggal pelaporan biasanya jatuh pada hari terakhir dari kuartal. Untuk perusahaan yang beroperasi berdasarkan tahun kalender, tanggal-tanggal tersebut adalah:

  • K1: 31 Maret
  • K2: 30 Juni
  • K3: 30 September
  • K4: 31 Desember

Perusahaan yang melaporkan secara tahunan seringkali menggunakan 31 Desember sebagai tanggal pelaporan mereka, meskipun mereka dapat memilih tanggal lain. Tidak jarang bagi sebuah neraca keuangan memerlukan beberapa minggu untuk disiapkan setelah periode pelaporan berakhir.

Identifikasi Asetmu

Setelah kamu mengidentifikasi tanggal dan periode pelaporan, kamu perlu menghitung asetmu pada tanggal tersebut.Biasanya, sebuah neraca keuangan akan mencantumkan aset dalam dua cara: sebagai item garis individual dan kemudian sebagai total aset. 

Membagi aset menjadi berbagai item garis akan memudahkan bagi para analis untuk memahami dengan tepat apa saja asetmu dan dari mana asalnya; menghitungnya bersama-sama akan diperlukan untuk analisis akhir.

Aset sering dibagi menjadi item garis berikut:

Aset Lancar:

  • Kas dan setara kas
  • Surat-surat berharga jangka pendek
  • Piutang usaha
  • Persediaan
  • Aset lancar lainnya

Aset Tidak Lancar:

  • Surat-surat berharga jangka panjang
  • Properti
  • Goodwill
  • Aset tak berwujud
  • Aset tidak lancar lainnya

Aset lancar dan tidak lancar harus keduanya di subtotal, lalu di total bersama-sama.

Identifikasi Kewajibanmu

Demikian pula, kamu perlu mengidentifikasi kewajibanmu. Sekali lagi, ini harus diorganisir baik dalam item garis maupun total, seperti di bawah ini:

Kewajiban Lancar:

  • Hutang usaha
  • Biaya yang masih harus dibayar
  • Pendapatan yang masih harus diterima
  • Bagian lancar utang jangka panjang
  • Kewajiban lancar lainnya

Kewajiban Tidak Lancar:

  • Pendapatan yang masih harus diterima (tidak lancar)
  • Kewajiban sewa jangka panjang
  • Utang jangka panjang
  • Kewajiban tidak lancar lainnya
  • Sama seperti aset, ini harus di subtotal dan kemudian di total bersama-sama.

Hitung Ekuitas Pemilik

Jika sebuah bisnismu dimiliki secara pribadi oleh satu pemilik, maka perhitungan ekuitas pemilik akan cukup sederhana. Jika itu dimiliki secara publik, perhitungan ini bisa menjadi lebih rumit tergantung pada berbagai jenis saham yang dikeluarkan.

Item garis umum yang ditemukan dalam bagian ini dari neraca keuangan termasuk:

  • Saham biasa
  • Saham preferen
  • Saham yang disimpan kembali
  • Laba ditahan

Tambahkan Total Kewajiban ke Total Ekuitas Pemilik dan Bandingkan dengan Aset

Untuk memastikan neraca keuangan seimbang, kamu perlu membandingkan total aset dengan total kewajiban ditambah ekuitas. Untuk melakukannya, kamu perlu menambahkan kewajiban dan ekuitas pemilik bersama-sama.

Menyusun Laporan Neraca Keuangan Bersama Delegasi

Jika kamu tidak memiliki cukup waktu atau keterampilan untuk melakukan proses di atas, Delegasi sebagai asisten keuangan virtual menyediakan sistem yang sangat praktis. Kamu hanya perlu mengunggah semua bukti transaksi keuangan dan catatan keuangan lainnya melalui Telegram.

Setelah kamu mengunggah semua bukti transaksi, Delegasi akan secara otomatis memprosesnya dan menyusun laporan keuangan, termasuk neraca, secara cepat dan akurat. Kamu akan mendapatkan hasil yang terperinci dan mudah dipahami tentang posisi keuangan bisnismu tanpa harus repot melakukan semua pekerjaan administratif yang rumit.

Bersama Delegasi, kamu dapat fokus pada menjalankan bisnismu tanpa khawatir tentang masalah administrasi keuangan. Ini memungkinkanmu untuk menghemat waktu dan tenaga, serta memastikan bahwa laporan keuanganmu selalu terkini dan akurat.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.