Mengenal Manajemen Risiko Keuangan dan Cara Menerapkannya

Akuntansi & Keuangan

January 15, 2024

Krisna Prihantoro

Merintis bisnis membuka peluang untuk meraih keuntungan besar. Sejalan dengan hal itu, berbagai risiko akan selalu mengintai di sepanjang perjalanan. Salah satu risiko yang menjadi momok menakutkan adalah risiko keuangan. Karenanya, penting bagimu untuk memiliki manajemen risiko keuangan yang benar-benar mumpuni.

Manajemen risiko yang baik bisa diibaratkan sebagai pagar pertahanan bagi bisnismu. Melalui manajemen risiko yang baik, bisnismu akan lebih siap menghadapi beragam tantangan finansial.  

Untuk membantumu menyusun manajemen risiko secara proper, Delegasi akan mengupas lebih dalam tentang manajemen risiko keuangan dan cara mengimplementasikannya secara efektif.  

Apa yang Dimaksud Dengan Manajemen Risiko Keuangan?

Manajemen risiko keuangan merupakan proses mengidentifikasi, menilai, dan mitigasi risiko-risiko yang dapat mengganggu kesehatan keuangan bisnis kamu. Risiko-risiko ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk volatilitas pasar, gagal bayar kredit, fluktuasi suku bunga, dan banyak lagi.  

Ini adalah proses kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam tentang lanskap keuangan dan pendekatan proaktif untuk melindungi aset kamu serta memastikan stabilitas keuangan.

Manajemen risiko keuangan yang efektif mencakup berbagai strategi dan praktik yang dirancang untuk melindungi perusahaan dari berbagai risiko. Dengan menerapkan metodologi yang beragam seperti lindung nilai, diversifikasi, dan asuransi, bisnis berusaha untuk meminimalkan dampak ancaman keuangan potensial.

Macam-Macam Strategi Manajemen Risiko Keuangan

Manajemen risiko melibatkan sejumlah strategi yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko. Berikut adalah beberapa macam strategi manajemen risiko yang umum digunakan:

Penghindaran Risiko

Strategi ini melibatkan tindakan untuk sepenuhnya menghindari atau menghentikan kegiatan yang dapat mengekspos bisnis pada risiko tertentu. Contohnya, perusahaan dapat memutuskan untuk tidak memasuki pasar baru yang memiliki tingkat ketidakpastian politik yang tinggi.

Pengurangan Risiko  

Fokus pada mengurangi dampak atau probabilitas terjadinya risiko. Ini bisa melibatkan peningkatan pengendalian internal, perbaikan proses operasional, atau penggunaan instrumen keuangan seperti lindung nilai (hedging) untuk mengurangi eksposur terhadap fluktuasi mata uang.

Pemindahan Risiko  

Proses mentransfer risiko kepada pihak ketiga, seringkali melalui pembelian asuransi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat mentransfer risiko kerusakan properti atau kehilangan barang melalui polis asuransi yang sesuai.

Retensi Risiko  

Strategi ini melibatkan keputusan untuk menerima dan menanggung risiko. Bisnis dapat memilih untuk menahan sebagian atau seluruh risiko yang mungkin terjadi tanpa menggunakan lindung nilai atau asuransi. Ini dapat dilakukan ketika dampak risiko dianggap dapat diatasi atau ketika biaya transfer risiko terlalu tinggi.

Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah strategi yang melibatkan penyebaran investasi atau kegiatan bisnis di berbagai jenis aset atau pasar. Dengan cara ini, dampak negatif dari peristiwa tertentu dapat dikurangi karena risiko terdistribusi di berbagai area.

Analisis Scenario

Melibatkan identifikasi dan evaluasi dampak risiko melalui analisis skenario. Dengan menyusun berbagai skenario kemungkinan, bisnis dapat memahami bagaimana berbagai peristiwa dapat mempengaruhi keuangan mereka dan merancang strategi untuk mengatasi setiap skenario.

Manajemen Krisis  

Persiapan dan reaksi terhadap krisis yang dapat mempengaruhi bisnis. Ini termasuk perencanaan, pelatihan, dan pengujian tanggap darurat untuk memastikan bisnis dapat mengatasi risiko dengan efektif.

Penetapan Batas Risiko  

Menetapkan batas-batas tertentu pada sejauh mana bisnis bersedia menerima risiko. Batas risiko ini membantu dalam mengendalikan eksposur risiko dan memberikan panduan jelas untuk pengambilan keputusan.

Cara Menerapkan Manajemen Risiko Keuangan

Implementasi manajemen risiko keuangan merupakan suatu langkah kritis dalam menjaga kesehatan keuangan suatu bisnis. Proses ini melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko finansial yang mungkin dihadapi.  

1. Mengidentifikasi Potensi Risiko Keuangan

Langkah pertama dalam implementasi manajemen risiko keuangan adalah mengidentifikasi potensi risiko keuangan. Ini melibatkan peninjauan menyeluruh terhadap faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan.  

Risiko-risiko ini dapat mencakup fluktuasi pasar, perubahan kebijakan ekonomi, risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Pada tahap ini, keterlibatan pihak-pihak terkait, penting untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif.

2. Analisis Dan Kuantifikasi Risiko

Setelah identifikasi risiko dilakukan, langkah berikutnya adalah analisis dan kuantifikasi risiko. Ini melibatkan penilaian terhadap tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut.  

Analisis ini membantu dalam memprioritaskan risiko yang perlu diatasi dengan lebih cepat atau memerlukan strategi manajemen risiko yang lebih intensif. Pada tahap ini, bisnis dapat menggunakan model matematis, analisis statistik, atau bahkan pendekatan kualitatif untuk memahami dampak dan probabilitas terjadinya risiko.

3. Menentukan Strategi Manajemen Risiko

Setelah risiko diidentifikasi dan dianalisis, langkah selanjutnya adalah menentukan strategi manajemen risiko. Pilihan strategi ini dapat mencakup penghindaran risiko, pengurangan risiko, transfer risiko, atau retensi risiko seperti yang telah dijelaskan di atas.  

4. Implementasi Strategi Manajemen Risiko

Setelah strategi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah implementasi strategi manajemen risiko. Ini melibatkan alokasi sumber daya yang tepat untuk menerapkan strategi tersebut. Misalnya, jika bisnis memutuskan untuk menggunakan instrumen derivatif untuk melindungi risiko perubahan nilai tukar mata uang, mereka perlu bekerja sama dengan pihak keuangan dan lembaga keuangan untuk mengimplementasikannya dengan benar.

5. Monitoring dan Evaluasi

Terakhir, tetapi tak kalah penting, adalah monitoring dan evaluasi keberhasilan strategi manajemen risiko. Proses ini memungkinkanmu untuk mengukur sejauh mana strategi tersebut efektif dalam mengurangi risiko dan melindungi keuangan bisnismu.  

Dalam proses implementasi manajemen risiko keuangan, penting untuk fleksibel dalam menyesuaikan strategi dengan perubahan lingkungan bisnis. Melalui implementasi yang baik, bisnismu dapat mengoptimalkan kinerja keuangan, mengurangi potensi kerugian, dan menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.