Jangan Lewatkan Langkah ini Sebelum Memulai Bisnis Kuliner!

Tips Marketing

September 10, 2023

Krisna Prihantoro

Kuliner adalah jenis usaha yang tak pernah mati. Selama masih ada orang yang harus makan, bisnis ini akan selalu dibutuhkan. Karenanya, banyak orang yang semakin tertarik untuk memulai bisnis kuliner dalam beberapa tahun terakhir.  

Minat tinggi dalam jenis bisnis ini membuat persaingan semakin ketat. Sayangnya, banyak yang tak mampu bertahan karena hanya fokus pada besarnya modal, menu, atau lokasi. Padahal, ada banyak aspek penting lain yang harus diperhatikan sebelum mulai membuka bisnis kuliner.

memulai bisnis kuliner

Berikut adalah langkah yang perlu Anda lakukan sebelum memulai bisnis kuliner:

1. Tentukan Target Pasar  

Sebelum menentukan apa menu yang akan Anda tawarkan, tentukan terlebih dahulu target pasar Anda, bukan sebaliknya. Tentukan siapa mereka, tingkat ekonomi, usia, kebiasaan dan aspek lainnya.

Penentuan target pasar akan memudahkan Anda mengidentifikasi banyak hal penting, seperti jenis makanan yang ingin Anda tawarkan, lokasi terbaik untuk membuka bisnis kuliner, dan jenis layanan yang ingin Anda berikan kepada pengunjung.

2. Teliti Pesaing yang Ada

Banyak pemilik bisnis tak menyadari bahwa penelitian ini penting sebelum memulai bisnis kuliner. Hanya dengan cara ini, Anda bisa mengungguli pesaing bisnis Anda. Cukup kunjungi restoran paling ramai di sekitar lokasi di mana Anda ingin membuka usaha kuliner.

Namun, jangan hanya duduk, pesan makanan, lalu pulang. Perhatikan jenis layanan yang mereka berikan dan lihat apa keunikan yang mereka tawarkan baik dari menu hingga desain interior.  

3. Pilih Lokasi yang Tepat

Pilihlah tempat yang berpotensi mendatangkan banyak pengunjung setiap hari, misalnya dekat kampus atau perkantoran. Mahasiswa atau pekerja yang tinggal di kosan lebih suka makan di luar daripada memasak sendiri karena lebih praktis. Pemilihan lokasi yang tepat bahkan bisa mengurangi biaya promosi secara signifikan.

memulai bisnis kuliner

4. Kelola Keuangan dan Bahan Baku dengan Baik

Banyak pelaku bisnis kuliner gagal karena tidak memiliki manajemen keuangan dan persediaan yang baik. Banyak pemilik restoran memilih menumpuk bahan baku sebanyak mungkin untuk menekan harga beli. Padahal, tanpa perhitungan yang akurat metode ini akan berpotensi merugikan karena potensi kerusakan bahan baku.  

Sebelum hal ini terjadi, Anda perlu cara yang tepat untuk mengendalikan persediaan. Salah satu opsi yang bisa Anda pilih adalah dengan memanfaatkan layanan Delegasi. Lihat bagaimana Delegasi membantu mengontrol persediaan bisnis kuliner Anda di sini.  

5. Buat Strategi Promosi yang Tepat Sasaran

Lokasi yang ramai belum tentu akan menghasilkan pengunjung yang ramai pula. Promosi adalah kunci untuk meningkatkan kesadaran pelanggan tentang keberadaan bisnis kuliner Anda, terutama jika Anda berada di lokasi dengan banyak kompetitor.  

Sebelum memulai bisnis kuliner, pertimbangkan langkah-langkah di atas dengan cermat. Rencanakan bisnis Anda dengan lebih baik dan tingkatkan peluang kesuksesan bisnis kuliner Anda bersama Delegasi!

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.