Delegasi vs Rekrut Akuntan Sendiri

Edukasi Bisnis

August 20, 2023

Okky Pratama

Delegasi vs Rekrut Akuntan Sendiri

Ketika bertemu dengan calon customer, tim Delegasi seringkali mendapat pertanyaan: “apakah bisa menempatkan orang untuk kerja offline di kantor kita?”, atau “bisa bikin laporan sesuai request tidak?”.

Jika dipahami lebih dalam, calon customer tersebut sedang mencoba membandingkan antara langganan produk Delegasi dengan merekrut akuntan sendiri.

Kebanyakan pebisnis UMKM, terutama yang belum pernah merekrut akuntan sendiri, berasumsi bahwa memiliki akuntan in-house adalah pilihan yang lebih baik karena mendapat benefit yang dimaksud pada pertanyaan-pertanyaan di atas.

4 Alasan pebisnis beralih ke Delegasi

Akan tetapi, realitanya tidak sedikit pebisnis UMKM yang pernah merasakan bekerja dengan akuntan in-house memilih untuk beralih ke Delegasi karena beberapa alasan.

1. Gaji akuntan 

Untuk skala UMKM, gaji akuntan yang kompeten umumnya tergolong mahal, di kisaran Rp4-7 juta per bulan. Sementara itu, langganan Delegasi hanya mulai dari Rp1 juta per bulan. Belum lagi kalau sebuah UMKM mulai scale up dan butuh beberapa akuntan sekaligus, maka akan perlu merekrut supervisor atau manajer, yang tentu gajinya lebih tinggi lagi.

2. Kompetensi Akuntan

Merekrut akuntan yang berkompeten tidaklah mudah. Di lapangan, tidak semua yang memiliki ijazah di bidang akuntansi bisa menyusun laporan keuangan secara proper. Begitu juga sebaliknya, banyak orang tanpa ijazah di bidang akuntansi, tetapi pemahaman tentang pembukuannya sangat solid.

Kondisi ini membuat proses rekrutmen calon akuntan yang tepat dan sesuai budget menjadi sangat menantang, terutama bagi pebisnis UMKM yang tidak memiliki latar belakang di bidang keuangan. Sebagai contoh kasus, salah satu customer Delegasi pernah memiliki tim akuntansi dan keuangan yang besar, lebih dari 5 orang, namun laporan keuangannya masih berantakan.

3. Bentuk Laporan

Memahami laporan keuangan standar (neraca, laba/rugi, dan arus kas) tidak mudah bagi pebisnis UMKM yang awam tentang keuangan. Sebagian besar skill akuntansi terbatas pada bagaimana menyusun laporan keuangan standar secara akurat, tetapi belum mencakup bagaimana menyajikan atau menjelaskan laporan keuangan tersebut dari sudut pandang manajerial. Akibatnya, walaupun sudah memiliki laporan keuangan, business owner tidak bisa menggunakannya untuk pengambilan keputusan karena sulit dipahami.

Di produk Delegasi, kami menyediakan analisis bisnis yang lebih mudah dipahami oleh pebisnis UMKM. Selain itu, tim Delegasi juga bisa memberikan support penjelasan laporan keuangan jika dibutuhkan.

4. Turnover

Karyawan UMKM, termasuk akuntan, umumnya tidak bertahan lama (turnover rate tinggi). Oleh karena itu, ketika seorang akuntan mengundurkan diri, business owner tidak hanya perlu mengulang lagi proses rekrutmen yang sulit, tetapi juga perlu usaha untuk mengajari akuntan yang baru nantinya. Tentunya ini merupakan tantangan besar mengingat pebisnis UMKM memiliki banyak urusan lain juga selain akuntansi.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.