Cara Mempertahankan Customer retention pada Bisnis Anda

Tips Marketing

August 14, 2023

Hanna Khairunnisa

Dalam dunia bisnis yang dinamis dan kompetitif, mencapai target penjualan yang ambisius adalah tujuan utama setiap pemilik bisnis. Namun, seringkali fokus terlalu banyak pada akuisisi pelanggan baru, sementara potensi yang besar dari mempertahankan pelanggan yang sudah ada sering terabaikan. Inilah saatnya untuk menggabungkan strategi customer retention sebagai alat yang efektif untuk mencapai target penjualan Anda.

Customer retention adalah salah satu faktor kunci keberhasilan dalam dunia bisnis. Meskipun mendapatkan pelanggan baru penting, tetapi menjaga pelanggan yang sudah ada memiliki dampak yang lebih besar terhadap pertumbuhan dan stabilitas bisnis Anda.

Dalam artikel ini, Delegasi akan membahas secara rinci tentang cara-cara efektif untuk mempertahankan customer retention dalam bisnis Anda.

Cara Mempertahankan Customer retention

Mengembangkan strategi customer retention yang kuat menjadi kunci untuk mencapai target penjualan yang ambisius dalam bisnis Anda. Dengan menjaga pelanggan yang sudah ada dan membangun hubungan yang mendalam, Anda tidak hanya dapat mencapai angka penjualan yang diinginkan, tetapi juga menciptakan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan. Berikut adalah cara mempertahankannya.

1. Berikan Nilai Plus pada Layanan

Sebagai langkah pertama, Anda perlu memahami nilai yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda. Apa yang membuat produk atau layanan Anda berbeda dan mengapa pelanggan memilih Anda? Dengan memahami nilai ini, Anda dapat secara lebih efektif menargetkan komunikasi dan upaya pemasaran kepada pelanggan yang sesuai, meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek Anda.

2. Berikan Pengalaman Pelanggan yang Baik

Pengalaman pelanggan yang positif adalah kunci dalam mempertahankan loyalitas. Pastikan bahwa setiap titik kontak dengan pelanggan, baik itu melalui website, layanan pelanggan, atau interaksi langsung, memberikan pengalaman yang luar biasa. Layanan pelanggan yang responsif, ramah, dan membantu dapat membantu menciptakan hubungan yang kuat antara pelanggan dan bisnis Anda.

3. Personalisasi Komunikasi

Mengenal pelanggan Anda lebih baik memungkinkan Anda untuk mengirim pesan yang lebih personal dan relevan. Gunakan data yang Anda kumpulkan dari interaksi sebelumnya untuk menyesuaikan komunikasi Anda. Ini bisa berupa penawaran khusus berdasarkan preferensi pelanggan, pengingat untuk pembelian berulang, atau ucapan selamat untuk ulang tahun pelanggan.

4. Program Loyalitas dan Insentif

Program loyalitas adalah cara yang bagus untuk mendorong pelanggan untuk tetap berbelanja dengan Anda. Tawarkan insentif seperti diskon eksklusif, poin yang dapat ditukarkan, atau hadiah khusus untuk pelanggan yang sering bertransaksi. Ini tidak hanya memberikan insentif bagi pelanggan untuk tetap berbelanja, tetapi juga membuat mereka merasa dihargai.

5. Menggunakan Media Sosial

Media sosial adalah alat yang kuat untuk berinteraksi dengan pelanggan Anda secara terus-menerus. Buat konten yang bermanfaat, menghibur, dan informatif, yang membangun koneksi emosional dengan pelanggan Anda. Aktif di media sosial juga memungkinkan Anda merespons pertanyaan, masukan, atau masalah pelanggan dengan cepat, menunjukkan perhatian Anda terhadap kebutuhan mereka.

6. Tingkatkan Kualitas Produk atau Layanan

Pelanggan akan tetap setia jika mereka merasa bahwa produk atau layanan Anda memberikan nilai yang konsisten. Selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda berdasarkan umpan balik pelanggan. Jika mereka melihat adanya peningkatan yang berkelanjutan, mereka akan cenderung tetap berlangganan.

Manfaat Membangun Customer retention

Membangun customer retention bukan hanya tentang menjaga angka penjualan tetap stabil, tetapi juga memiliki sejumlah manfaat signifikan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Anda. Berikut ini adalah manfaat yang bisa Anda rasakan dalam membangun retensi pelanggan.

1. Mengurangi Biaya Akuisisi Pelanggan Baru

Mendapatkan pelanggan baru sering kali melibatkan biaya yang lebih tinggi daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Kampanye pemasaran, iklan, dan upaya akuisisi lainnya dapat menghabiskan sumber daya yang berharga. Dalam hal ini, membangun customer retention dapat mengurangi beban biaya akuisisi pelanggan baru, karena Anda sudah memiliki hubungan yang mapan dengan pelanggan yang sudah ada.

2. Peningkatan Pendapatan dan Profitabilitas

Pelanggan yang telah membeli produk atau layanan Anda sebelumnya cenderung lebih mungkin untuk melakukan pembelian ulang atau membeli produk tambahan. Dengan menjaga pelanggan tetap setia, Anda membuka peluang untuk peningkatan pendapatan dan profitabilitas.

Pelanggan yang puas akan merasa nyaman untuk membelanjakan lebih banyak dan bahkan merekomendasikan bisnis Anda kepada orang lain.

3. Menciptakan Efek Jaringan

Pelanggan yang puas memiliki potensi untuk menjadi pendukung dan penghubung yang kuat dalam ekosistem bisnis Anda. Mereka dapat membagikan pengalaman positif mereka kepada teman, keluarga, dan rekan mereka, secara efektif menciptakan efek jaringan yang dapat memperluas basis pelanggan Anda. Rekomendasi dari mulut ke mulut sering kali lebih meyakinkan daripada iklan konvensional.

4. Peningkatan Loyalitas dan Engagement Pelanggan

Customer retention dapat mengarah pada peningkatan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang merasa diperhatikan, dihargai, dan dihubungi secara teratur cenderung tetap berada dalam lingkup bisnis Anda. Mereka akan merasa terlibat dengan merek Anda dan lebih mungkin untuk mengambil bagian dalam program loyalitas atau memberikan umpan balik yang berharga.

5. Keuntungan dari Cross-Selling dan Up-Selling

Pelanggan yang sudah ada cenderung lebih responsif terhadap tawaran cross-selling (menawarkan produk terkait) dan up-selling (menawarkan versi yang lebih baik atau lebih lengkap dari produk). Mereka telah membangun kepercayaan pada merek Anda, sehingga lebih cenderung untuk menjelajahi opsi tambahan yang Anda tawarkan.

6. Meningkatkan Reputasi Merek

Bisnis yang mampu mempertahankan pelanggan dengan baik cenderung memiliki reputasi yang lebih baik. Reputasi ini dapat membantu Anda menarik pelanggan baru yang mencari solusi yang handal dan terpercaya. Membangun citra merek yang positif sebagai bisnis yang peduli dan responsif terhadap pelanggan dapat menjadi aset berharga dalam pasar yang kompetitif.

Menghitung Customer retention

Mengukur tingkat retensi pelanggan tidak hanya memberikan wawasan tentang seberapa efektif bisnis Anda dalam mempertahankan hubungan jangka panjang, tetapi juga membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Berikut ini adalah cara menghitung customer retention.

Customer retention rate : ((NCE – NEW) / NCS) X 100

Keterangan:

• NCE: jumlah pelanggan di akhir periode

• NEW: jumlah pelanggan baru selama periode

• NCS: Jumlah pelanggan di awal periode

Dalam kesimpulannya, membangun customer retention memiliki manfaat yang sangat penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Anda. Selain dari efisiensi biaya, Anda juga dapat mengalami peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan yang kuat, dan reputasi merek yang positif.

Dengan fokus pada membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, Anda dapat menciptakan fondasi yang kokoh untuk kesuksesan bisnis Anda dalam jangka panjang.

Delegasi siap membantu bisnis Anda terus berkembang dengan menghadirkan layanan analisis bisnis yang mendalam agar Anda dapat mencari strategi terbaik dalam menjalankan bisnis Anda. Sebagai asisten manajer keuangan virtual, Anda dapat mewujudkan mimpi dengan hitungan yang pasti bersama Delegasi.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.