Biaya Marjinal: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitung

Edukasi Bisnis

March 6, 2024

Krisna Prihantoro

Biaya marjinal adalah konsep penting dalam ekonomi yang sering kali menjadi fokus dalam pengambilan keputusan bisnis. Konsep ini merujuk pada biaya tambahan yang timbul dari produksi atau konsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, dan cara menghitung biaya marjinal dengan cara yang mudah dipahami.

Apa Itu Biaya Marjinal?

Dalam penjelasan yang disampaikan oleh OCBC NISP, biaya marjinal diidentifikasi sebagai ongkos yang muncul sebagai akibat dari adanya tambahan barang atau jasa dalam proses produksi. 

Ini berarti ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk meningkatkan produksinya dengan satu unit tambahan, biaya marjinal adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memproduksi unit tambahan tersebut. 

Contoh dari biaya marjinal produksi termasuk biaya bahan baku tambahan, biaya tenaga kerja tambahan, atau biaya overhead tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit tambahan dari produk tersebut.

Di sisi lain, dalam konteks konsumsi, biaya marjinal adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mengkonsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa. 

Misalnya, jika seseorang memutuskan untuk membeli satu unit tambahan dari suatu barang, biaya marjinal konsumsi akan mencakup harga barang tersebut ditambah biaya pengiriman atau biaya tambahan lainnya yang terkait dengan pembelian tambahan tersebut.

Pentingnya konsep biaya marjinal terletak pada kemampuannya untuk membantu individu, perusahaan, dan pembuat kebijakan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang bijaksana. Dengan memperhitungkan biaya tambahan yang terkait dengan produksi atau konsumsi tambahan, mereka dapat mengevaluasi apakah tambahan tersebut akan menghasilkan manfaat yang sebanding dengan biayanya. 

Ini membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan tingkat produksi optimal, alokasi sumber daya yang efisien, dan pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga, pemahaman yang baik tentang konsep biaya marjinal sangatlah penting dalam konteks pengelolaan ekonomi modern.

Apa Fungsi Perhitungan Biaya Marjinal?

Biaya marjinal adalah konsep yang sangat penting dalam ekonomi karena membantu individu dan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang bijaksana terkait produksi dan konsumsi. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari perhitungan biaya marjinal:

1. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Produksi

Salah satu fungsi utama dari perhitungan biaya marjinal adalah membantu produsen dalam mengambil keputusan terkait produksi. Dengan mengetahui biaya marjinal produksi, produsen dapat menilai apakah menghasilkan satu unit tambahan dari suatu produk akan menghasilkan keuntungan atau merugikan. Jika biaya marjinal produksi lebih rendah dari harga jual satu unit produk tambahan, maka produsen dapat memutuskan untuk meningkatkan produksi untuk memaksimalkan keuntungan mereka.

2. Mengoptimalkan Produksi

Informasi tentang biaya marjinal juga membantu produsen untuk menentukan tingkat produksi yang optimal. Dalam hal ini, produsen akan mencari tingkat produksi di mana biaya tambahan dari produksi satu unit tambahan sebanding dengan manfaat tambahan yang diperoleh dari penjualan unit tersebut. Dengan cara ini, produsen dapat mengoptimalkan produksi mereka untuk mencapai tingkat keuntungan maksimum.

3. Membantu dalam Pengambilan Keputusan Konsumsi

Biaya marjinal juga berperan penting dalam pengambilan keputusan konsumsi. Ketika konsumen menghadapi pilihan untuk mengkonsumsi satu unit tambahan dari suatu barang atau jasa, mereka dapat menggunakan konsep biaya marjinal untuk menilai apakah konsumsi tambahan tersebut masih bernilai bagi mereka atau tidak. Jika biaya marjinal konsumsi lebih rendah dari manfaat yang diperoleh dari konsumsi tambahan tersebut, maka konsumen cenderung untuk melanjutkan konsumsi.

4. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya

Selain itu, perhitungan biaya marjinal memungkinkan perusahaan dan individu untuk mengalokasikan sumber daya mereka secara efisien. Dengan mengetahui biaya tambahan yang terkait dengan produksi atau konsumsi tambahan, mereka dapat memutuskan bagaimana cara terbaik untuk menggunakan sumber daya yang terbatas tersebut. Dengan cara ini, mereka dapat memaksimalkan keuntungan atau kepuasan mereka dengan menggunakan sumber daya secara efisien.

Cara Menghitung Biaya Marjinal

Untuk menghitung biaya marjinal, kamu dapat menggunakan rumus dasar yang sesuai dengan konteks produksi atau konsumsi:

Biaya Marjinal Produksi

Biaya marjinal produksi adalah perubahan biaya total ketika satu unit tambahan diproduksi. Rumusnya dapat dinyatakan sebagai:

Biaya Marjinal Produksi = Δ BiayaTotal / Δ JumlahUnit

Biaya Marjinal Konsumsi

Biaya marjinal konsumsi adalah perubahan biaya total ketika satu unit tambahan dikonsumsi. Rumusnya dapat dinyatakan sebagai:

Biaya Marjinal Konsumsi = Δ BiayaTotal / Δ JumlahUnit

Contoh Penghitungan Biaya Marjinal

Misalkan sebuah pabrik sepatu menemukan bahwa biaya total produksi untuk membuat 1000 pasang sepatu adalah Rp 50.000.000, sedangkan biaya total produksi untuk membuat 1001 pasang sepatu adalah Rp 50.100.000. Maka, biaya marjinal produksi untuk pasang sepatu ke-1001 adalah:

Biaya Marjinal Produksi = (50.100.000 - 50.000.000) / (1001 - 1000) = 100.000 / 1 = Rp 100.000

Dari contoh ini, kita dapat melihat bahwa biaya marjinal produksi untuk membuat satu pasang sepatu tambahan adalah Rp 100.000.

Kesimpulanya, biaya marjinal adalah konsep penting dalam ekonomi yang membantu dalam pengambilan keputusan produksi dan konsumsi. Dengan memahami pengertian, fungsi, dan cara menghitung biaya marjinal, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya dan mengoptimalkan hasil produksi atau konsumsi kita.

Apabila kamu masih kesulitan melakukan perhitungan biaya marjinal, kamu bisa memanfaatkan asisten keuangan virtual Delegasi. Fiturnya yang lengkap, memungkinkanmu untuk dengan mudah mengakses rumus dan menghitung biaya marjinal secara cepat dan akurat. 

Selain itu, Delegasi juga dapat memberikan saran dan analisis berdasarkan data yang kamu masukkan, membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola produksi atau konsumsi.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.