Apa itu Marketing Mix? Ketahui Dasar & Cara Implementasinya!

Tips Marketing

November 26, 2023

Krisna Prihantoro

Memiliki produk yang berkualitas memang merupakan aspek penting dalam menjalankan bisnis. Namun, jika informasi tentang apa yang kamu tawarkan sampai kepada pelanggan potensial, maka bisnis kamu mungkin tidak akan mencapai potensi penuhnya. Oleh karena itu, kunci utama untuk meraih kesuksesan bisnis terletak pada kemampuan dalam mengelola marketing mix dengan baik.

Dalam artikel ini, Delegasi akan menjelaskan konsep dari marketing mix untuk membantumu merancang strategi pemasaran yang lebih komprehensif.

Apa Itu Marketing Mix?

marketing mix

Marketing mix adalah kombinasi strategi yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanannya dan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian.  

Ini melibatkan riset pasar terkini dan strategi berbasis data untuk secara efektif mencapai dan melibatkan pelanggan. Tujuan akhir dari semua upaya ini adalah untuk meningkatkan penjualan.  

7P Pada Marketing Mix

Konsep marketing mix diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Neil Borden. Satu dekade kemudian E. Jerome McCarthy menyempurnakan gagasan Borden menjadi 4P yaitu Product, Price, Promotion, Place.

Gagasan tersebut disempurnakan menjadi 7P oleh Bernard Booms dan Mary Bitner dengan menambahkan People, Process, dan Physical evidence. Ini adalah elemen-elemen esensial dalam sebuah upaya marketing suatu produk yang mencakup berbagai aspek perjalanan pembelian pelanggan.

Product (Produk)

Elemen ini fokus pada fitur dan manfaat produk atau layanan. Produk harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan membedakan dirinya dari pesaing.

Place (Tempat)

Awalnya merujuk pada lokasi fisik toko, "tempat" dalam konteks modern mempertimbangkan model distribusi, termasuk strategi online dan konvensional.

marketing mix

Promotion (Promosi)

Ini melibatkan promosi melalui berbagai saluran, seperti media sosial, website, TV, cetak, radio, dan platform lainnya, untuk menciptakan kesadaran dan minat terhadap sebuah produk.

Price (Harga)

Strategi penetapan harga adalah faktor kritis yang mempengaruhi penjualan, profitabilitas, dan nilai yang dirasakan dari sebuah produk. Pemanfaatan asisten keuangan virtual Delegasi, dapat membantumu menentukan harga dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya produksi dan keuntungan yang diinginkan.

People (Orang)

Karyawan, mulai dari perwakilan penjualan hingga manajer marketing, memainkan peran kunci dalam membentuk pesan merek dan menjaga konsistensi pemasaran.

Process (Proses)  

Prosedur bisnis dan alur kerja memengaruhi pengalaman pengguna selama transaksi, memengaruhi efektivitas strategi pemasaran.

Physical Evidence (Bukti Fisik)

Ini mencakup elemen-elemen tangibel atau yang dapat dirasakan secara fisik yang mendukung pengalaman pelanggan. Salah satu aspek utama dari bukti fisik adalah kemasan produk. Kemasan tidak hanya berperan sebagai pelindung dan wadah produk, tetapi juga sebagai alat pemasaran yang kuat.  

Marketing mix yang dirancang dengan mempertimbangkan ketujuh elemen ini membantu bisnis menciptakan strategi komprehensif untuk terhubung secara efektif dengan audiens target.

FAQ

Apa perbedaan antara kwitansi dan invoice?

Kwitansi adalah dokumen yang menyatakan rekaman transaksi jual-beli sementara invoice merupakan dokumen tagihan pembayaran yang dibuat oleh penjual untuk pembeli. Kwitansi diberikan ketika pembeli sudah melunasi pembayaran sedangkan invoice diberikan ketika pembeli belum melakukan pembayaran.

Apakah nomor invoice penting?

Nomor invoice adalah bagian yang penting. Nomor ini terdiri dari sekumpulan angka unik sesuai dengan ketentuan perusahaan penerbit sesuai dengan urutan transaksi. Nomor invoice sangat berguna ketika kamu ingin melakukan pelacakan pembelian atau penjualan.

Siapa yang menerbitkan invoice?

Invoice diterbitkan oleh pihak yang menyediakan jasa atau barang. Dengan kata lain, invoice dibuat oleh penjual kemudian diserahkan kepada pembeli.

Kapan invoice dibuat?

Invoice dibuat oleh penjual sebagai dokumen tagihan. Oleh karena itu, invoice dibuat sebelum pembeli melakukan pembayaran. Invoice juga harus dibuat sebelum pembeli mengirim barang atau menyediakan jasa yang dibeli.